Kemarau Hingga Oktober, Puluhan Desa di Purworejo Mulai Kesulitan Air Bersih

Desa Di Purworejo Kesulitan Air Bersih
Purworejo, Jawa Tengah mulai dilanda kekeringan. Sejumlah desa kesulitan air bersih. R030/ruber.id

BERITA PURWOREJO, ruber.id – Puluhan desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah mulai mengalami kesulitan air bersih.

Menyikapi hal ini, Pemkab Purworejo telah menetapkan status Keadaaan Darurat Bencana Kekeringan atau kekurangan air bersih.

69 Desa di Purworejo Kesulitan Air Bersih

Pemkab Purworejo menerbitkan status ini pada awal September 2021.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purworejo, Budi Wibowo mengatakan, saat ini sebanyak 69 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo mengalami krisis air bersih.

Pihaknya, kata dia, sudah menyiapkan langkah-langkah penanganan.

Terutama, jika terjadi kekeringan atau masyarakat membutuhkan air bersih.

Budo menjelaskan, 69 desa/kelurahan tersebut tersebar di 12 kecamatan.

Rinciannya, Kecamatan Bagelen meliputi 7 desa.

Baca juga:  Inbup Purworejo soal Perpanjangan PPKM Level 4, Warteg dan Kaki Lima Boleh Kembali Buka

Kecamatan Banyuurip, meliputi 10 desa; Kecamatan Bener, 13 desa.

Lalu,Kecamatan Gebang meliputi 5 desa; Kecamatan Pituruh 2 desa.

Selanjutnya, Kecamatan Kaligesing meliputi 11 desa.

Kecamatan Loano meliputi 1 desa; Kecamatan Kemiri meliputi 2 desa.

Kemudian, Kecamatan Purworejo meliputi 13 desa.

Kemudian, Kecamatan Grabag, meliputi 3 desa.

Kecamatan Bayan dan Kecamatan Purwodadi masing-masing 1 desa.

Menurut Budi, desa di beberapa kecamatan ini merupakan langganan kekeringan.

Jawa Tengah Kemarau Hingga Oktober

Sementara, berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, puncak musim kemarau akan terjadi di seluruh Jawa Tengah.

Puncak musim kemarau ini diprediksi akan berlangsung pada bulan Agustus hingga Oktober 2021.

“Seluruh wilayah ini sudah diminta sejak awal untuk menyajikan data guna keperluan droping air bersih,” jelas Budi.

Baca juga:  Trans Jateng Magelang-Purworejo Beroperasi, Gubernur Ganjar: Jadi Pembangkit Pariwisata

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logsistik BPBD Purworejo, Khusairi menambahkan, BPBD Purworejo sudah melakukan droping air ke sejumlah daerah terdampak.

Droping dilakukan setelah pihak desa/kelurahan berkomunikasi atau mengajukan permintaan bantuan pengiriman air bersih.

“Sudah ada beberapa desa yang minta dikirim air bersih.”

“Kami berharap, pasokan ini tidak terlalu lama. Karena sebagian wilayah sudah mulai turun hujan,” kata Khusairi.

Penulis: R030/Purworejo
Editor: D-AM