Kemarau Berkepanjangan, Warga Sumedang di 26 Kecamatan Serentak Salat Istisqa

KLIK foto atau gambar di atas untuk menonton video liputan lengkapnya.

Kemarau Berkepanjangan, Warga Sumedang di 26 Kecamatan Serentak Salat Istisqa

SUMEDANG, ruber.idKemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat mendorong Pemkab Sumedang melaksanakan salat istisqa atau salat meminta hujan.

Selain dilaksanakan di areal pesawahan di depan Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Kabupaten Sumedang, salat istisqa juga dilaksanakan secara serentak di 26 kecamatan se Sumedang, Selasa (24/09/19).

BACA JUGA: Krisis Air Bersih, Warga Talun Sumedang Terpaksa Harus MCK di Sungai Cipeles

Khusus di tingkat kabupaten, salat istisqa di halaman IPP Sumedang, diikuti langsung oleh Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir, Sekda Sumedang Herman Suryatman, jajaran Forkopimda, MUI, Baznas, para kepala OPD, ormas Islam dan ratusan masyarakat Sumedang dari berbagai kalangan.

Meskipun dilaksanakan di tengah teriknya matahari, para jamaah tetap khusyuk mengikuti salat istisqa, dengan imam KH Atep Saefullah dan khatib KH Cecen Ahmad Kusaeri, yang mana, keduanya berasal dari Komisi Dakwah MUI Kabupaten Sumedang.

Baca juga:  Jatinangor Kini Nihil Kasus, Masih Ada 4 Pasien Positif Covid-19 Sumedang yang Dirawat

Usai salat, KH Cecen Ahmad Kusaeri mengingatkan jamaah untuk selalu bermunajat dan meminta pertolongan kepada Allah SWT.

Selain itu, kata KH Cecen, umat juga diminta untuk tidak melakukan ataupun mengulangi kesalahan dan maksiat agar Kabupaten Sumedang menjadi daerah yang diberkahi oleh Allah SWT.

KH Cecen menyebutkan, lima perkara yang menyebabkan musibah menimpa.

Pertama, maksiat yang dilakukan berulang-ulang, maka Allah akan turunkan penyakit thoun dan musibah kelaparan.

Perkara kedua, mengurangi timbangan dan takaran serta yang ketiga tidak membayar zakat.

Kemudian, perkara keempat yaitu melanggar janji kepada Allah dan Rasul-Nya.

Perkara terakhir, yaitu ketika pemimpin tidak menjalankan hukum Allah.

“Maka niscaya, Allah akan menjadikan rasa takut di antara mereka,” ucapnya.

Baca juga:  Pelantikan Presiden Aman, Pabeci Berterimakasih pada TNI/Polri

Sementara, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menyampaikan salat istisqa dilaksanakan sebagai salah satu bentuk ikhtiar meminta kepada Allah SWT.

Harapannya, kata Dony, agar segera turun hujan serta meminta ampunan dari Allah SWT.

“Alhamdulillah, pada hari ini, saya bersama jajaran Forkopimda, OPD dan masyarakat dapat melaksanakan salat istiqo secara serentak. Ini sebagai ikhtiar agar diturunkan hujan yang memberikan keberkahan dan kemanfaatan bagi masyarakat Sumedang,” katanya.

Saat ini, kata Dony, musim kemarau yang melanda Kabupaten Sumedang menimbulkan dampak kekeringan yang cukup merata di berbagai tempat, khususnya di sentra-sentra pertanian.

“Beberapa daerah sangat merasakan kesulitan air ini. Untuk itulah, dengan memohon pertolongan Allah, mengharapkan segera turun hujan sehingga sentra pertanian bisa terairi dan kesulitan air bisa teratasi,” ucapnya.

Dony menambahkan, untuk daerah yang kekurangan air, saat ini pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menyuplai kebutuhan air di beberapa daerah, dengan mengirimkan air.

Baca juga:  Warga Rancakalong Sumedang Ditemukan di Bendungan Karet Waledan Indramayu

“Di sejumlah tempat, Alhamdulillah, BPBD proaktif berkoordinasi dengan OPD lainnya untuk mengirimkan air kepada masyarakat, termasuk PDAM.”

“Contoh terakhir misalnya, di daerah Jatinangor, Darmaraja dan Sumedang kota kami kirimkan. Hanya memang belum semuanya bisa terpenuhi.”

“Tapi setiap ada yang memohon, kami tindaklanjuti dan kami kirimkan air melalui BPBD dan juga PDAM,” jelasnya.

Dony juga mengajak kepada seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten Sumedang untuk bertaubat atas segala maksiat.

Karena, lanjut Dony, yang menghalangi turunnya rahmat dari Allah berupa hujan, adalah dosa-dosa.

“Untuk itu, mari semua dan secara bersama-sama untuk bertaubat kepada Allah SWT. Saling memaafkan dan bersilaturahmi, berharap hujan segera turun,” katanya. luvi