CIAMIS  

Kekeringan, Petani Ciamis: Ongkos Garap Lahan Tinggi, Hasil Panen Turun Drastis

PETANI asal Ciamis mengeluhkan turunnya hasil panen di musim kemarau ini, Kamis (1/8/2019). herman/ruang berita

CIAMIS, ruber — Musim kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Ciamis lahan garapan sawah mengalami kekeringan.

Dampaknya, petani di wilayah Tatar Galuh ini mengalami kerugian. Sebab, ongkos menggarap lahan tak sebanding dengan hasil panen yang didapatkan.

Petani asal Dusun Sindangsari Desa Purwajaya Kecamatan Purwadadi, Malikem, 50, menuturkan, hasil panen untuk tahun ini mengalami penurunan karena dampak musim kemarau.

“Hasil panen turun karena sawahnya kekeringan, ” tuturnya kepada ruber saat ditemui sedang menjemur padi, Kamis (1/8/2019).

Dia mengaku menggarap sawah sekitar 200 bata. Jika saat musim penghujan, dari luas 200 bata ini mampu mendapatkan hasil panen sekitar 6 ton. Tapi untuk panen saat ini, turun drastis.

Baca juga:  SMK Farmasi Nurul Firdaus, Sekolah Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis

“Yang sekarang belum tahu, karena belum ditimbang, tapi ada penurunan,” ucapnya.

Dia menambahkan, selain penurunan hasil panen, biaya operasional pertanian pun meningkat.

Untuk mengairi sawah dia harus membayar sekitar Rp300.000 untuk sekali musim tanam.

Dia berharap, Pemkab Ciamis memperbaiki atau membangun sarana dan prasarana pertanian, seperti irigasi. Sehingga saat memasuki musim kemarau, petani tidak kesulitan air. herman

loading…