BERITA GARUT, ruber.id – Impian masyarakat di Kabupaten Garut memiliki stadion sepak bola bertaraf nasional sepertinya akan segera terealisasi.
Pemkab Garut, sudah menyiapkan lahan di wilayah Ciateul untuk membangun stadion berkelas.
Rencananya proyek pembangunan stadion sepak bola ini, akan dimulai tahun ini di atas lahan seluas 12 hektare di Ciateul.
Selain bisa menjadi simbol olahraga yang dibanggakan, stadion ini nantinya bisa memancing lahirnya pesepakbola andal dari Garut.
Untuk diketahui, secara historis Garut merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang sebenarnya cukup getol melahirkan pesepakbola legendaris.
Sebut saja Adeng Hudaya yang sempat jadi ikon Persib Bandung di era Perserikatan dan disebut-sebut sebagai salah satu kapten tim terbaik yang pernah dimiliki Maung Bandung.
Kemudian, Zaenal Arief dan adiknya yang saat ini masih aktif bermain, Yandi Sofyan Munawar.
Kepala Bidang Olah Raga Dispora Garut Tito Sugito mengatakan, Ciateul dipilih jadi kawasan pembangunan stadion sepak bola.
Karena sebelumnya, di daerah ini sudah dibangun gelanggang olahraga yang pembangunannya hampir rampung.
“Di kawasan ini terdapat lahan untuk fasilitas olahraga seluas 12 hektare, dan salah satunya diperuntukkan bagi pembangunan stadion sepak bola. Insya Allah akan dibangun tahun ini,” ucap Tito, Kamis (31/1/2019).
Pada 2017 lalu, Gubernur Jawa Barat yang saat itu masih dijabat Ahmad Heryawan menjanjikan bantuan dana dari Pemprov Jabar sebesar Rp100 miliar. Tetapi, dana baru teralisasi pada 2017 hanya sebesar Rp17 miliar.
“Dana sebesar itu hanya cukup untuk membangun GOR beladiri dan sporthall di kawasan Ciateul. Hingga kini, pembangunan sporthall-nya masih berlangsung,” katanya.
Maka, pembangunan stadion sepak bola di Ciateul tahun ini menggunakan anggaran yang berasal dari APBD murni, sebesar Rp 20 miliar.
“Jika pemerintah provinsi berniat membantu, ya syukur alhamdulillah. Tapi, Pak Bupati memang sudah berkomitmen, tahun ini membuka anggaran sebesar Rp20 miliar.”
“Dananya, tidak disimpan di Dispora, tapi di Dinas PUPR,” terangnya.
Artinya, pembangunan stadion ini sepenuhnya berada dalam lingkup kewenangan Dinas PUPR Garut.
Sedangkan, Dispora Garut hanya menjalankan tugas dalam hal pendampingan. Termasuk, berkonsultasi dengan PSSI.
“Dispora Garut telah berkonsultasi dengan Askab PSSI Garut dan Asprov PSSI Jawa Barat.”
“Hal ini memang perlu kami lakukan, agar pembangunan stadion sesuai dengan standar maupun kriteria yang sudah ditetapkan. Kami, tentu saja, tak ingin lepas dari PSSI,” katanya.
Tito berharap, setelah pembangunan stadion sepak bola tuntas, pihaknya bisa merealisasikan rencana pembangunan arena olahraga air atau stadion akuatik di lokasi yang sama.
“Insya Allah ke depannya, akan ada fasilitas kuatik atau arena olah raga air,” ucapnya.***