Desa Gudang Wakili Sumedang dan Jabar di Ajang TTG Tingkat Nasional

Desa Gudang Wakili Sumedang Dan Jabar Di Ajang Ttg
Presentasi Posyantek Desa Gudang, Tanjungsari, Sumedang di ajang TTG tingkat nasional, Rabu (8/9/2021). R003/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Desa Gudang, Kecamatan Tanjungsari akan mewakili Kabupaten Sumedang dan Provinsi Jawa Barat. Pada ajang Inovasi Teknologi Tepat Guna atau TTG Tingkat Nasional ke-22 Tahun 2021.

Presentasi inovasi dilaksanakan di Command Center Kabupaten Sumedang secara daring, Rabu (8/9/2021).

Presentasi ini disaksikan pihak Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Selain itu, disaksikan pula oleh Badan Pengembangan dan Informasi Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dari Bogor.

Biodigester, Inovasi dari Desa Gudang

Inovasi yang diikutkan dalam lomba sendiri yakni alat pengolah sampah organik menjadi biogas atau Biodigester komunal dan Biodigester Portabel.

“Portabel itu untuk satu kubik skala rumah tangga. Sedangkan yang komunal bisa diterapkan per-RW atau di tempat-tempat pengolahan sampah pada Dinas LH.”

“Karena, kapasitasnya yang lebih besar,” kata Mochamad Awaludin Syafril selaku Seksi Pelayanan TTG dan Usaha Posyantek Desa Gudang, dalam presentasinya.

Awaludin mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Sumedang dan Pemprov Jawa Barat yang telah memberikan kepercayaan kepada Posyantek Desa Gudang.

Untuk mengikuti ajang bergengsi tersebut. Meskipun, dengan persiapan yang terbatas.

Baca juga:  Baznas Sumedang Berikan Pelatihan PBBA Guru Ngaji dan UPZ

“Alhamdulillah masuk nominasi 10 besar Lomba Inovasi TTG Posyantek Desa Berprestasi dan TTG Unggulan XXII.”

“Walau sangat terbatas dalam sarana prasarana, kami berpikiran positif bahwa Posyantek Desa Gudang ini bisa memberikan kontribusi bagi Sumedang dan Jabar,” jelasnya.

Inovasi ini, kata Awaludin, bagian dari upaya dalam mewujudkan Desa Gudang menjadi salah satu desa menuju Desa Industri Mandiri.

“Produk TTG kami ini tentu akan sangat dibutuhkan oleh seluruh masyarakat di desa-desa. Kami berharap, Pak Bupati dan OPD-nya bisa berkolaborasi untuk bisa menerapkannya,” ujarnya.

Desa Gudang Jadi Motivasi bagi Desa Lainnya

Sementara, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir menyampaikan, capaian Desa Gudang akan menjadi motivasi bagi desa-desa lainnya.

Juga bagi Pemkab Sumedang, untuk terus berinovasi dan berkreasi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.

“Ini bisa menjadi wahana bagi tiap desa untuk menampilkan inovasi-inovasi. Terutama, berkaitan dengan Teknologi Tepat Guna untuk mengatasi persoalan-persoalan yang ada di desa,” jelasnya.

Dony menyatakan, Pemkab Sumedang sangat mendukung pemerintah desa. Dalam mengatasi permasalahan dari sisi regulasi dan angarannya. Di antaranya, dengan kebijakan Sakip Desa.

Baca juga:  Basarnas Bandung Turun, Cari Pria yang Hilang Misterius di Cadas Pangeran Sumedang

“Dengan Sakip Desa, anggaran di desa berorientasi pada hasil dan berbasis kinerja.”

“Pertama, bagaimana masyarakat miskin berkurang by name by adress dan ini dijadikan kinerja antara kepala desa dengan Camat.”

“Kedua, menurunkan stunting. Ketiga meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” terangnya.

Dony menambahkan, selain Biodigester, sebenarnya inovasi TTG yang dibuat oleh Desa Gudang sangatlah banyak. Dan tentunya, sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

Salah satunya, penerangan jalan umum (PJU) tenaga matahari yang juga berfungsi sebagai anti hama di kebun atau sawah.

“Selain Biodgester yang produknya sudah terjual hampir 800-an unit. Ada juga PJU yang bisa dipakai di sawah dan di kebun, yang juga berfungsi memberantas hama.”

“Ini adalan beberapa kreasi dari Desa Gudang. Jadi betul-betul Desa Gudang menjadi Desa TTG di Sumedang,” tuturnya.

Pemprov Jabar Optimistis Desa Gudang Menang

Kepala Dinas PMD Provinsi Jawa Barat Bambang Tirtoyuliono menyatakan, pihaknya optimistis dalam mengusulkan Desa Gudang di lomba TTG tingkat nasional ini.

Baca juga:  PBSI Sumedang Didorong Ukir Sejarah Baru

Karena, sambung Bambang, bukan saja ruang komunikasi para inovator. Tetapi menghasilkan inovasi yang sudah diimplementasikan.

“Tiga inovasi besar yang dibuat Posyantek Desa Gudang yakni PJU tenaga surya, Biodigester sampah dan alat pakan ikan.”

“Ketiganya, sangat dibutuhkan dengan sumber tenaga alternatif,” katanya.

Bambang menjelaskan, meskipun di pasaran teknologi, produk tersebut sudah banyak. Tetapi, inovasi yang murni digagas oleh inovator dari desa belum ada.

“Desa Gudang mampu menciptakan teknologi solar cell yang mudah diakses oleh masyarakat. Selain itu juga mempunyai nilai jual.”

“Sehingga bisa bersaing dengan produsen-produsen di pasaran,” ucapnya.

Begitu juga dengan teknologi penanganan sampah yang menjadi problem di mana-mana. Posyantek Desa Gudang berhasil mengelolanya dengan baik sehingga memiliki nilai ekonomis.

“Teknologi inovasi Biodigester yang dimunculkan oleh Desa Gudang ini sangat luar biasa.”

“Bagaimana mengelola sampah bisa memiliki nilai ekonomi dan nilai lingkungan,” ucapnya.

Penulis/Editor: R003