Desa di Wado Sumedang Siapkan Ratusan Hektare Lahan untuk Petani Milenial

Desa di Wado Sumedang Siapkan Ratusan Hektare Lahan untuk Petani Milenial

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Keren! Pemerintah Desa Cimungkal, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang siapkan lahan sekitar 300 hektare untuk diberdayakan menjadi lahan perkebunan sayuran.

Lahan garapan ini, disiapkan untuk pemberdayaan petani milenial di wilayah Wado, Sumedang.

Wilayah Desa Cimungkal sendiri dikenal sebagai sentra pertanian dan perkebunan di Kabupaten Sumedang.

Pertanian dan Perkebunan Jadi Penopang Ekonomi Warga

Kepala Desa Cimungkal Dede Rustandi menyebutkan, sentra pertanian dan perkebunan menjadi penopang ekonomi warga desanya.

“Kami konsen, untuk terus mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan.”

“Sebagai bagian dari peningkatan dan pengembangan sektor ini, kami telah membentuk beberapa kelompok petani milenial.”

“Dan nantinya, petani muda ini yang akan membangun sektor pertanian dan perkebunan di wilayah desa,” kata Dede.

Baca juga:  Pasar Inpres Sumedang yang Kumuh Baru Akan Direhab 2020

Berdayakan Petani Milenial di Wado Sumedang

Dede menjelaskan, kaum milenial di desanya didorong untuk mampu mengembangkan sektor pertanian dan perkebunan ini.

Karena, kata Dede, regenerasi petani harus dilakukan sedari dini.

Sehingga kaum milenial ini, dapat melanjutkan tradisi pertanian di desanya sendiri.

Sebab, kata Dede, jika digeluti dengan serius dan profesional, sektor yang saat ini menjadi penopang ekonomi warga ini tentunya, akan berbuah pendapatan yang tinggi.

“Alhamdulillah, minat kaum muda di desa kami untuk bertani juga cukup tinggi.”

“Maka dari itu, kami fasilitasi mereka lahan untuk bercocok tanam.”

“Ada sekitar 300 hektare lahan yang kami siapkan untuk generasi muda ini,” sebut Dede.

Baca juga:  Mr X Ditemukan Mengambang di Sungai Cikeruh Jatinangor

Saat ini, kata Dede, sejumlah kelompok petani milenial ini telah mulai memberdayakan lahannya.

Yaitu, dengan tanaman jenis tanaman sayuran, di antaranya cabai dan labu siam.

“Dari kelompok petani milenial yanh sudah ada sekarang, hasilnya cukup menggembirakan.”

“Karena itu, pemerintah desa makin semangat mempersiapkan lahan garapan untuk para petani milenial ini.”

“Lahan yang kami siapkan itu, merupakan lahan milik tanah kas desa. Ada juga lahan milik negara yang tidak produktif.”

“Harapannya, dengan dibukanya lahan pertanian dan perkebunan baru ini akan makin menambah hasil potensi hasil bumi di desa kami,” jelas Dede.