GARUT  

Cycling de Jabar 2022, Eksplorasi Keindahan Alam Garut bagian Selatan

Cycling de Jabar 2022, Eksplorasi Keindahan Alam Garut bagian Selatan
Penyambutan peserta Cycling de Jabar 2022 di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Sabtu (27/8/2022). ist/ruber.id

BERITA GARUT, ruber.id – Bupati Garut Rudy Gunawan mengapreasi pelaksanaan Cycling de Jabar 2022.

Rudy menilai Cycling de Jabar ini, sebagai bentuk promosi Jawa Barat (Jabar) bagian Selatan. Khususnya, Garut bagian Selatan.

“Tentu, ini ada Ibu Nita, anggota DPRD Garut juga hadir. Ini, dalam rangka memberikan apresiasi kepada Kompas dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.”

“Bahwa Garut Selatan itu, dipromosikan (melalui Cycling de Jabar),” ujar Rudy. Ketika memberikan sambutan dalam acara rangkaian Cycling de Jabar di Pantai Rancabuaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Sabtu, 27 Agustus 2022.

Ajang balap sepeda ini sendiri, dilepas secara langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di tepi Pantai Palangpang, Kabupaten Sukabumi.

Pada kegiatan ini, Kabupaten Garut merupakan satu dari 5 kabupaten yang dilewati oleh pesepeda.

Di mana, Pantai Rancabuaya ini merupakan lokasi untuk finish etape (perhentian) 1.

Rudy menjelaskan, Kabupaten Garut memiliki pantai sepanjang 80 kilometer. Yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Tasikmalaya.

“Dari 80 kilometer itu, indahnya sama lah, di Jawa Barat itu semuanya indah. Apalagi kemarin, Bapak Gubernur memberikan dorongan kepada Pemkab Garut dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).”

“Diberikan untuk revitalisasi suatu daerah yang sangat bagus yaitu (Pantai) Sayangheulang,” jelasnya.

Baca juga:  Pemkab Garut Raih Peringkat 2 Penerbitan NIB Tertinggi di Jawa Barat

DOB Garut Selatan Terus Diupayakan

Selain itu, Garut bagian Selatan ini merupakan daerah otonomi baru (DOB) yang saat ini sedang diusulkan sejak tahun 2008 silam.

“Tapi saat ini, pergerakan untuk menjadikan Garut (bagian) Selatan sebagai daerah otonomi baru terus kita usahakan,” katanya.

Pemkab Siapkan 25 Ha untuk Hotel di Garut bagian Selatan

Meski memiliki beragam potensi dan panorama yang indah, Rudy menilai jika di Garut bagian Selatan ini belum ada hotel berkelas yang mampu menarik perhatian wisatawan.

Bahkan, guna merealisasikan hal tersebut, pihaknya sudah menyiapkan lahan seluas 25 hektare (Ha).

Lahan ini, bisa digunakan oleh investor untuk hotel. Dengan kelas minimal bintang 4 serta pengelola yang profesional.

“Mau Novotel, mau apa sehingga di Garut Selatan ada Hotel Novotel misalnya. Ada Hotel Santika, kami menyiapkan lahannya 25 hektare dari pemerintah daerah. Silakan bisa digunakan mau 90 tahun juga tidak apa-apa.”

“Kami, hanya mendapatkan pajak hotelnya dan pajak restorannya. Kalau itu ada, mungkin ini bisa mempercepat orang datang ke Kabupaten Garut,” jelasnya.

Rudy berharap, melalui kolaborasi yang tercipta lewat acara Cycling de Jabar ini, mampu mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin.

Dibuka Gubernur Ridwan Kamil

Sementara, sebelumnya mengutip dari Siaran Pers Humas Jabar, dalam acara pelepasan peserta Cycling de Jabar. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kegiatan ini merupakan respons Pemprov Jabar dalam memulihkan ekonomi.

Baca juga:  Warga Sumedang Jadi Korban Tiang Listrik Tumbang di Garut, Timpa 2 Pelajar Juga

Salah satunya, yakni dengan mewadahi antusias warga yang gemar berolahraga sambil menikmati pemandangan alam terbuka atau dikenal sebagai sport tourism.

“Kami menemukan fenomena, bahwa ekonomi pariwisata outdoor meningkat pesat. Tren bersepeda, hiking, jogging, dan lain-lain.”

“Oleh karena itu, kita menginisiasi sebuah tradisi yaitu Cycling de Jabar. Yang akan rutin setiap tahun dan selalu mulai dari daerah Sukabumi Selatan. Dan berakhir di Pangandaran atau sebaliknya,” ucap Kang Emil.

Kang Emil menjelaskan, jika ajang balap sepeda ini sebagai bagian dari pemulihan kondisi ekonomi pasca-pandemi Covid-19, yang dilakukan oleh Pemprov Jabar.

“Ini bagian dari pemulihan ekonomi Jabar, ini bagian dari kita kenapa perform 5.6% ekonominya. Karena investasi datang nomor satu, weekend warga Jabar keluar semua untuk belanja, healing, atau berwisata jadi ini luar biasa. Provinsi lain masih banyak lemah, kita sudah kuat,” katanya.

Dalam kegiatan ini, terbagi ke dalam dua kelompok. Yakni, kelompok profesional dan komunitas.

Kang Emil berpesan kepada kelompok komunitas yang mengikuti acara ini agar gema dari ajang Cycling de Jabar bisa mengguncang komunitas pesepeda se-Indonesia.

Baca juga:  Permudah NIB untuk Pelaku Usaha, DPMPTSP Garut Sosialisasikan OSS RBA

“Ini jalur yang paling baik dan yang paling keren menurut saya. Sebagai gubernur yang suka momotoran juga sudah saya buktikan ini mah segala rupa ada.”

“Mau lihat sawah ada, air terjun kelewat, mau lihat bukit, gunung, laut. Jalannya lurus, mau ngabret kecepatan kaya di landasan pacu bisa. Pkoknya lengkap,” ucapnya.

Peserta Terpukau dengan Keindahan Alam yang Disuguhkan

Senada dengan Kang Emil, salah satu peserta asal Bandung, Tata, mengatakan, pemandangan atau view yang disuguhkan sepanjang perjalanan menurutnya oke banget.

Tata berharap, ajang Cycling de Jabar ini bisa rutin digelar setiap tahun.

“Kesan-kesannya luar biasa sih yah, jadi yang pertama selain dari view-nya oke banget. Terus dari sisi jalanan juga bersih, terus tanjakannya juga wow,” ucapnya.

Cycling de Jabar 2022 akan berlangsung selama dua hari, yakni dari 27-28 Agustus 2022.

Dengan garis start di Geopark Ciletuh, kemudian finish etape 1 di Pantai Rancabuaya, Garut.

Kemudian, etape 2 atau titik akhirnya di Alun-Alun Paamprokan, Kabupaten Pangandaran.

Para peserta akan menempuh jarak sejauh 367.5 kilometer dan melewati beberapa wilayah di Jabar bagian Selatan. Seperti Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.