CIAMIS  

Banyak yang Mudik dari Daerah Zona Merah, Angka ODP dan PDP Corona di Ciamis Meningkat

Img
JUBIR Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Ciamis Bayu Yudiawan. akrim/ruber.id

CIAMIS, ruber.id – Imbauan pemerintah untuk melakukan social distancing terutama di daerah yang masuk zona merah corona sepertinya diabaikan sebagian warga.

Terbukti, saat ini banyak warga dari daerah zona merah corona seperti Bandung dan Jakarta, pulang ke kampung halamannya. Kabupaten Ciamis merupakan salah satu kota tujuan mudik mereka.

Alhasil, angka Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona di Ciamis melonjak.

Sampai saat ini, tidak ada yang positif terinfeksi virus corona di Ciamis.

Namun, berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Ciamis, pada Rabu (25/32020), pasien PDP yang tadinya berjumlah 2 orang dan 1 dinyatakan negatif, pada Kamis (26/3/2020) bertambah menjadi 5 orang.

Baca juga:  Ikut Musda di Karawang, Hipmi Depok Negatif Corona

Pasien PDP tersebut kini dirawat di Ruang Isolasi RSUD Ciamis dan beberapa rumah sakit swasta lainnya.

Sedangkan untuk ODP, pada Rabu berjumlah 116 orang dengan 54 orang dinyatakan sembuh dan saat ini jumlahnya melonjak menjadi 132 orang.

BACA JUGA: Corona Mewabah, Warga Ciamis dan Pangandaran Diminta Tunda Resepsi Pernikahan

Menurut Jubir Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Ciamis Bayu Yudiawan, penambahan pasien PDP bukan dari yang berstatus ODP sebelumnya.

“Mereka yang datang dari luar daerah dengan zona merah saat diperiksa dan didiagnosa mengalami gejala dan perlu rawat inap,” ungkap Bayu.

Oleh karena itu, para pasien langsung diisolasi di RSUD Ciamis dan di RS swasta.

Baca juga:  Kecelakaan Maut di Ciamis, Warga Majalengka Tewas Tergilas Truk

“Beberapa di antaranya telah diambil sampel dan dikirim ke Litbang Kes Jakarta untuk dicek. Mudah-mudahan hasilnya negatif,” ujar Bayu.

Bayu menjelaskan, untuk ODP di Ciamis, umumnya adalah mereka yang datang dari daerah zona merah dan mengalami gejala corona.

Namun, kondisinya hanya perlu melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari.

“Saat ini ada istilah baru yakni Orang Tanpa Gejala (OTG). Ciri-cirinya, pertama berasal dari zona merah seperti orang yang merantau dan pulang kampung, namun tak memiliki gejala apapun,” bebernya.

Untuk itu, Bayu pun meminta kepada aparat desa setempat hingga RT/RW mendata dan memberikan sosialisasi supaya yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri.

Baca juga:  Polisi Amankan Dua Tersangka Judi Togel di Pangandaran

“Mengimbau masyarakat agar tak panik dan stigmatisasi. Yang penting isolasi mandiri di rumah selama 14 hari tak ada interaksi sosial physical distancing,” ujarnya.

“Warga yang datang (dari daerah zona merah) juga harus melapor ke perangkat desa setempat.” (R004/Akrim)