Amankan Pilkades Serentak, Polres Banjar Terjunkan 264 Personel
KOTA BANJAR, ruber.id — Jelang Pemilihan kepala desa atau Pilkades serentak, Polres Banjar menerjunkan 264 personel.
Kapolres Banjar AKBP Yulian Perdana mengatakan, ratusan personel itu diturunkan untuk mengamankan jalannya Pilkades serentak di Kota Banjar.
BACA JUGA: Tiga Calon Kades Neglasari Kota Banjar Sudah Punya Nomor Urut
Yulian menyebutkan, tiap desa nantinya akan dijaga oleh 15 hingga 20 personel.
“Bervariasi jumlahnya, ada yang 15 personel dan ada juga yang 20 personel di tiap desa. Ini nanti disesuaikan dengan tingkat kerawanan dan jumlah TPS-nya,” ujarnya kepada ruber di Mapolres Banjar, Jumat (4/10/2019).
Yulian mengungkapkan, dari 11 desa yang akan melaksanakan Pilkades serentak, pihaknya mendeteksi tidak ada yang rawan terjadi konflik dan semuanya aman.
Namun, kata Yulian, jika ada yang berusaha mengganggu jalannya Pilkades serentak di Kota Banjar ini dengan tindakan kriminal, pihaknya telah menyiapkan tim pengendali massa yang siap bergerak kapan saja.
Tim pengendali massa ini akan bergerak jika sewaktu-waktu terjadi kerawanan saat pelaksanaan pilkades.
“Hari ini sudah diterjunkan dan langsung melakukan koordinasi dengan panitia dan pengawas,” katanya.
Menurut Yulian, saat pengamanan Pilkades serentak personel tidak menggunakan senjata api (senpi).
Kecuali, lanjut Julian, jika nantinya terjadi atau ada kejadian tindak kriminal yang coba-coba mengganggu proses jalannya Pilkades serentak Kota Banjar.
“(Jika ada yang berusaha mengganggu) Kami tidak segan langsung menindaknya,” sebutnya.
Polres Banjar, kata Yulian, menjamin keamanan selama pelaksanaan Pilkades serentak, dan berharap masyarakat Kota Banjar untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk menyalurkan aspirasinya sesuai hak pilihnya.
“Masyarakat Kota Banjar harus tetap menjalin ukhuwah dan menghindari hal-hal negatif. Pemilu kemarin juga aman, masa Pilkades tidak,” ucapnya.
Yulian menambahkan, Polres Banjar terus memantau situasi di Kota Banjar, sebagai langkah antisipasi adanya pihak-pihak tertentu yang berupaya atau mencoba untuk merusak hingga membuat pelaksanaan Pilkades serentak terjadi konflik atau ricuh.
“Kami sudah antisipasi bilamana terjadi konflik,” ujarnya. agus purwadi
