BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membuka Kibar Budaya Jilid 6 Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya, Minggu (20/6/2021).
Dalam sambutannya, Yusuf mengapresiasi terselenggaranya Kibar Budaya Jilid 6 ini. Ia pun mengajak kepada seluruh seniman di Kota Tasikmalaya untuk melek teknologi.
“Di saat Pandemi ini, para seniman seyogyanya harus melek teknologi. Biasanya, kesenenian dipertunjukkan secara konvesional. Hendaknya, beralih dan berinovasi pada pertunjukan secara daring,” kata Yusuf, Minggu.
Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Budi Riswandi mengatakan, Kibar Budaya Jilid 6 ini merupakan program pertama dari Kepengurusan Dewan Kesenian (DKKT) Kota Tasikmalaya. Di mana, sejak berdiri tahun 2015 hingga periode kedua saat ini.
Bode – Sapaan akrab Budi Riswandi – menyatakan, sajian pertunjukan Kibar Budaya Jilid 6 Ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena, dilaksanakan dalam situasi Pandemi. Dengan berbagai keterbatasan. Mulai dari jumlah personel sajian pertunjukan, teknis pertunjukan hingga penonton yang hadir dibatasi.
“Namun, ini tidak mematahkan geliat berkesenian para seniman. Dalam mengekspresikan diri di atas panggung Pertunjukan,” kata Bode kepada ruber.id, Minggu.
Miguru ka Waktu Mibapa ka Jaman
Bode menuturkan Kibar Budaya ini sesuai dengan jargon DKKT di bawah kepemimpinannya. Yaitu Miguru ka Waktu Mibapa ka Jaman. Dalam artian, harus dapat beradaptasi dengan zaman saat ini, dan tetap berpijak pada nilai-nilai tradisi.
Saat ini, kata Bode, DKKT, mengoordinasi 12 rumpun kesenian yang ada di Kota Tasikmalaya. Di mana pada hari Minggu, merupakan pembukaan dalam acara yang digelar oleh rumpun Seni Tari. Yang melibatkan 50 penari dari berbagai sanggar tari.
Selain itu, sambung Bode, juga dari rumpun Seni Musik Religi, dari beberapa pesantren. Seni Tata Busana atau Fashion, yang melibatkan beberapa agency.
Biasanya, acara ini dilaksanakan di Gedung Kesenian. Namun kali ini berbeda. Yaitu, dilaksanakan di salah satu Mall di Kota Tasikmalaya. Ini karena, Gedung Kesenian sedang direnovasi.
“Gelar acara ini tentunya dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat. Baik dari para penyaji pertunjukan sampai pembatasan penonton,” jelas Bode.
Disambut Antusias
Meski begitu, kata Bode, antusiasme dari masyarakat cukup tinggi dan sangat terlihat dengan adanya acara ini. Walaupun harua dengan aturan yang sangat ketat.
Bode menambahkan, Kobar Budaya Jilid 6 ini juga ada yang dilaksanakan secara virtual. Di antaranya lomba menulis fiksi mini basa Sunda, lomba fotografi dan lomba lainnya.
“Kami berharap para seniman dapat tetap berkarya, berinovasi. Meski pada masa Pandemi. Ini adalah tantangan yang harus diawab dengan karya nyata para seniman,” ujar Bode. (andy kusmayadi)
BACA JUGA: Disporabudpar: Perkembangan Seni Budaya di Kota Tasikmalaya Menggembirakan