3 Penyanyi Dangdut asal Kota Tasikmalaya: Cantik, Suaranya Khas dan Sensual

3 Artis Dangdut asal Kota Tasikmalaya, Mungil, Cantik dan Sensual
Foto Cucu Cahyati from Instagram @officialcucucahyati17, Evie Tamala from Instagram @evietamaladangdut, Vety Vera from Facebook POP FM Tegal

BERITA TASIKMALAYA, ruber.id – Berikut ini, penyanyi dangdut berparas cantik, memiliki suara khas, dan sensual asal Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tidak hanya berparas cantik, namun mereka juga memiliki karya hebat dan mampu mewarnai jagat hiburan Tanah Air.

Vety Vera

Sosok penyanyi dangdut perempuan mungil yang satu ini lahir di Kota Tasikmalaya, pada 23 November 1973.

Vety Vera mulai menancapkan namanya di panggung hiburan musik dangdut, lewat lagu berjudul Sedang-Sedang Saja, sekitar tahun 1991.

Pada masanya, lagu dangdut ini sangat populer hingga melambungkan nama biduan asal Kota Resik ini.

Vety Vera mulai aktif bernyanyi sejak tahun 1990, di bawah label MSC Plus (1990-1994); Maheswara Musik Records (1995-1996, 2005); Blackboard (1999-2000); HP Record, hingga Musica Studio’s.

Selain bernyanyi, Vety Vera pernah membintangi film berjudul Melodi, bersama lawan main Teuku Rifnu Wikana dan lainnya, pada tahun 2010.

Kakak kandung dari penyanyi Dangdut, Alam Mbah Dukun ini pernah mengeluarkan album Si Ujang.

Akan tetapi, lagu yang melambungkan namanya baru di album kedua. Yakni di album dan lagu Sedang-sedang Saja.

Album ini, sukses membawa Vety Vera meraih HDX Awards dan membawanya pula tampil pada pertunjukkan keliling 5 negara.

Yaitu tampil di Belanda, Inggris, Prancis, Hongaria, hingga Amerika Serikat pada tahun 1995.

Tak sampai di situ, pada tahun 1992, Vety Vera juga merilis album Jakarta dan Kasihku, Kok Masih Kurang.

Vety Vera juga mengeluarkan album di tahun-tahun berikutnya, terdiri dari:

Album Kira-kira Dong, di tahun 1993; Ganti Baju di tahun 1994; Terus Terang Saja, di tahun 1995; Macho, di tahun 1996; Diraba-raba, pada tahun 1999; dan Gerimis di tahun 2000.

Baca juga:  Pasar Ciawi Tasikmalaya Terbakar

Setelah album tersebut, Vety Vera vakum hingga 5 tahun lamanya dan baru pada tahun 2005, ia kembali merilis album barunya yaitu Suratan Cintaku.

Rilis album itu, merupakan album ke-12 sekaligus bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-32.

Dalam album Suratan Cintaku ini, terdapat delapan lagu baru, berikut satu tambahan karya lagu Santai dari Rhoma Irama.

Lagu Santai ini, Vety Vera nyanyikan bersama dengan sang adik, Alam dan cukup menuai kesuksesan.

Vety Vera, juga sukses menorehkan prestasi membanggakan di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards tahun 2006.

Dalam ajang paling bergengsi untuk insan musik di Indonesia tersebut, Vety Vera sukses meraih dua penghargaan sekaligus. Yakni, sebagai Artis Solo Wanita Terbaik.

Kemudian, meraih penghargaan sebagai Penata Musik Terbaik dan dinominasikan sebagai Lagu Dangdut Terbaik untuk lagu berjudul Suratan Cintaku.

Tak sampai di situ, Vety Vera juga menciptakan seluruh lagu untuk Julia Perez dengan album bertajuk Mau Dong Ah! pada tahun 2007.

Evie Tamala

Sebelum Vety Vera, sosok perempuan kelahiran Kota Tasikmalaya, 23 Juni 1969 yang satu ini, telah terlebih dahulu mengguncang panggung hiburan Tanah Air. Ia tak lain adalah Evie Tamala.

Penyanyi dangdut asal Tasikmalaya ini, dikenal memiliki suara yang khas ini bernama asli Cucu Suryaningsih.

Evie Tamala mulai terkenal dan banyak diidolakan kawula muda pada masanya lewat lagu berjudul Selamat Malam, Cinta Ketok Magic, hingga Dokter Cinta.

Penyanyi dangdut bertubuh mungil ini memulai karirnya pada tahun 1987, dan hingga saat ini masih tetap eksis.

Evie mengawali karier pada tahun 1980-an, sebagai penyanyi panggung.

Kala itu, ia tergabung dalam sebuah grup orkes melayu bernama Sinar Remaja.

Saat masih manggung bersama Sinar Remaja itu, Evie menggunakan nama panggung Uce Arifina.

Baca juga:  PPKM Darurat Kota Tasikmalaya, Satgas Covid-19 Kahuripan Gerak Cepat

Kelompok orkes Sinar Remaja tidak hanya tampil dari panggung ke panggung di Tasikmalaya saja. Orkes yang satu ini juga kerap manggung di Bandung.

Suaranya yang Khas Terendus Muchtar B

Hingga suatu waktu, pencipta lagu dangdut kenamaan pada masa itu, yakni Muchtar B melihat potensi suara yang khas, lembut dan merdu dari Evie Tamala.

Tak lama, tepatnya pada tahun 1986-1987, Evie Tamala masuk dapur rekaman.

Album pertamanya, berjudul Sesuap Nasi dan Sesuka Hatinya.

Di mana, sebagian lagu dalam album pertama ini merupakan ciptaan Muchtar B, yang saat itu juga merangkap sebagai produser.

Sangat disayangkan, karena hasil rekaman album ini tidak memenuhi ekspektasi alias gagal.

Saat itu, kaset dari album ini pun tidak beredar di pasaran seperti harapan.

Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat Evie Tamala dalam merintis karirnya di panggung hiburan Tanah Air.

Pada 1988, Elvie membuat album kedua. Salah satu lagunya berjudul Tang Ting Tong Der hasil ciptaan Muchtar B. Lagu ini lahir dari MSC Records.

Meski album keduanya ini sukses dirilis ke pasaran, namun belum mampu mengangkat nama Evie.

Kemudian, setelah album kedua yang kurang sukses itu, ia mulai menggunakan nama panggung Evie Tamala.

Entah dari mana inspirasinya, namun Evie sendiri menyatakan jika Tamala diambil dari nama daerah kelahirannya Tasikmalaya.

Tak disangka, nama ini, justru malah bertuah dan mulai melambungkan namanya.

Tepatnya, ketika ia merilis album ketiga yakni Dokter Cinta di tahun 1989.

Album ini meledak dan sukses besar di pasaran hingga akhirnya turut mendongkrak nama Evie.

Bahkan, nama Evie Tamala pun mulai sejajar dengan penyanyi dangdut lainnya yang saat itu sudah menggema di Tanah Air.

Baca juga:  Jadi Korban Salah Data Positif COVID-19, Asep Minta Kembalikan Nama Baik Buninagara Tasikmalaya

Sebut saja Elvy Sukaesih, Rita Sugiarto hingga Camelia Malik.

Kesuksesan album Dokter Cinta ini pun, membuat album-album dari Evie selanjutnya turut meledak.

Album Evie Tamala Setelah Dokter Cinta yang Meledak di Pasaran

1990: Hari-Hari Cinta
1991: Aduh Sayang, Cinta Ketok Magic
1992: Cinta Parabola, Rambut
1993: Album Jawa, Kangen
1994: Kangmas, Rembulan Malam
1995: Selamat Malam
1996: Duka & Lukaku
1997: Suara Hati
1998: Kandas (Cinta Terlarang) di Album TUMBAL ft Imron Sadewo (Moneta Grup Surabaya)
1999: Aku Rindu Padamu di Album Kasmaran
2000: Lagu-lagu & Puisi Kisah
2001: Kerinduan, Album Pop Sunda Tunggara
2002: Album Asmara, Jatuh Cinta Lagi
2005: Selamat Datang Cinta
2007: Indahnya
2010: Asmaul Husna

Cucu Cahyati

Pemilik nama lengkap Imas Cucu Cahyati merupakan biduan dangsut kelahiran Kota Tasikmalaya, 17 Agustus 1970.

Cucu Cahyati, mulai dikenal masyarakat Indonesia lewat album perdananya berjudul Mabuk dan Judi.

Pada masanya, lagu hits Mabuk dan Judi yang telah dibuat video clips ini kerap menghias layar kaca, mulai dari TVRI hingga TPI (MNC TV, saat ini).

Ini pula yang mendongkrak nama Cucu Cahyati, yang dikenal dengan suara dan goyangannya yang sensual.

Album Cucu Cahyati

1992: Mabuk dan Judi
1994: Penonton
1996: Sawer
1998: Jumpa Kangen
1999: Terguling-guling
2000: Ditekan Sedikit, Peristiwa Silam
2002: Bumi Makin Panas, Recycle Mega Mustika tahun 2002.

Itulah penyanyi dangdut asal Kota Tasikmalaya yang pada masanya mampu mewarnai jagat hiburan Tanah Air lewat karya-karyanya di bidang seni tarik suara.