BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat menyatakan, cuaca panas yang dirasakan masyarakat saat ini masih cenderung normal dan wajar.
Plt Kepala BPBD Pangandaran Suheryana mengatakan, fenomena cuaca panas yang dirasakan warga bukan masuk pada kategori kejadian luar biasa.
Kendati tak sedikit masyarakat yang mengalami gatal dan lengket kulit akibat cuaca tersebut, pihaknya meminta kepada warga untuk tidak panik.
“Sebenarnya kami tidak memiliki kompetensi memberikan pernyataan soal cuaca yang terjadi. Karena, hal itu adalah kewenangan BMKG,” kata Suheryana, Rabu (24/3/2021).
Suheryana menegaskan, kondisi tersebut tidak mengakibatkan hal yang berdampak fatal. Terutama untuk kesehatan masyarakat.
“Referensi dari berbagai sumber, suhu udara cuaca panas pada pekan ini di Pangandaran masih berkisar 16-34 derajat celcius. Suhu tersebut masih cenderung normal,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang warga Parigi Didi, 35, mengaku sangat tidak nyaman dengan cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini. Dirinya sampai mengalami gatal dan lengket kulit.
“Jadi malas beraktivitas, soalnya kondisi badan tidak nyaman. Mudah Badan cape, lelah karena cuacanya panas banget. Sekarang ini saya sering minum (air mineral),” tuturnya.
Dihubungi terpisah, salah seorang dokter umum di Pangandaran Nata Sanjaya menyebutkan, cuaca panas yang sedang terjadi bisa membuat tubuh manusia mengalami dehidrasi.
“Perbanyak minum air saja, idealnya 8 gelas/hari. Dehidrasi itu kan bisa menyebabkan tubuh lemas dan hilangnya konsentrasi, mempengaruhi kerja seseorang,” sebutnya. (R001/smf)
BACA JUGA: DPRD Minta Pengelola Hotel di Pangandaran Berikan Pelayanan Prima