GARUT, ruber.id – Seorang dokter di Kabupaten Garut, Jawa Barat yang meninggal dunia dievakuasi petugas dengan alat pelindung diri (APD).
Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Garut Ricky R Darajat memastikan dokter yang ditemukan meninggal dunia di indekosnya di wilayah Tarogong Kidul ini bukan dokter yang menangani pasien COVID-19.
“Informasi dari pimpinannya, dokter tersebut mengalami sakit sebelumnya.”
“Dan bukan dokter yang menangani pasien COVID-19,” ucapnya saat rilis perkembangan COVID-19, dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Garut, Rabu (25/3/2020).
Terlebih dari hal itu, data terbaru hingga Rabu (25/3/2020) jam 18.00 WIB, terjadi lonjakan kasus Orang Dalam Pengawasan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP) di Garut.
Meski begitu, kata dia, hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus pasien yang positif COVID-19 di Kabupaten Garut.
Secara keseluruhan, lanjut dia, jumlah kasus dugaan korona ini mencapai 249 kasus. Di antaranya 11 kasus PDP, dan 238 kasus ODP.
“Seperti dilaporkan sebelumnya, di RSUD dr. Slamet Garut terdapat 9 kasus PDP.”
“Dan hari ini bertambah 2 orang lagi jadi 11 kasus PDP. Terdiri 2 kasus PDP baru, dan 9 kasus PDP lama,” ujarnya.
Ricky menjelaskan, dua kasus baru PDP ini, satu di antaranya adanya perubahan status yang semula ODP.
Adapun kasus PDP yang 11 orang ini, terdiri dari 5 orang yang sudah dipastikan negatif, dan sudah dipulangkan. Sementara 6 orang lainnya masih dirawat.
“Kami berharap masyarakat bijak, pintar memilah dan jangan mudah percaya atas berbagai pemberitaan dan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan”.
“Untuk itu pemberitaan yang benar tentang COVID-19 ini tentunya, akan kami informasikan.”
“Dan dilakukan secara berjenjang melalui Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Garut,” tuturnya. (R011/Fey)
Baca Juga: Garut Negatif Corona, Orang Dalam Pemantauan Melonjak