CIAMIS  

Pemprov Jabar Akan Bangun Pusat Budaya Galuh, Bukti Ada Kerajaan di Ciamis

CIAMIS, ruber.id — Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan menggelontorkan dana untuk membangun miniatur Pusat Budaya Galuh di Situs Ciung Wanara Karangkamulyan Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis. 

Tak tanggung-tanggung, total anggaran yang disiapkan sebesar Rp30 miliar, dibagi menjadi 3 tahap.

Anggaran tersebut telah direncanakan tahun 2019 dan realisasinya akan dilaksanakan di tahun 2020.

Kepala Desa Karangkamulyan Muhammad Abdul Haris mengatakan, lokasi pembangunan pusat budaya Galuh di Karangkamulyan berada tepat di belakang Gong Perdamaian. Luasnya mencapai 1 hektar.

“Kami telah mengikuti rapat beberapa kali dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jabar dan Dinas Kebudayaan Ciamis membahas pembangunannya,” ujarnya.

Pembangunan pusat budaya galuh, menurutnya dimulai di tahun 2020 dengan anggaran tahap pertama Rp11 miliar, bersumber dari bantuan Provinsi Jawa Barat.

Baca juga:  Melintasi Jalur Pembalasan, Ikuti Tips Mudik Dishub Ciamis Ini

BACA JUGA: Menurut Ahli Bahasa, Ocehan Ridwan Saidi soal Galuh Bisa Dipidanakan

“Prosesnya sekarang sudah teknis pembangunan, karena memang pembangunan pusat budaya galuh ini sudah direncanakan di tahun sebelumnya, tapi akan direalisasikan di 2020,” ungkapnya.

Abdul Haris menjelaskan, tujuan pusat budaya galuh dibangun yakni sebagai pusat sumber informasi kaitan Kerajaan Galuh.

Pasalnya, Kerajaan Galuh itu cukup luas dan tersebar hingga beberapa daerah lain.

“Tentu kalau dibangun miniaturnya nanti tidak akan ada lagi yang membantah adanya Kerajaan Galuh,” bebernya.

Sesuai rencana, di lokasi itu akan dibangun pendopo untuk tempat berkumpul. Kemudian ada bangunan-bangunan sebagai miniatur situs peninggalan sejarah Galuh di Ciamis.

Selain itu, ada replika prasasti, informasi, dokumen literasi dan menyimpan peninggalan lainnya.

Baca juga:  Monyet Ciung Wanara Jarah Warung Warga

“Kami berharap pusat budaya galuh segera dibangun dalam waktu dekat ini,” harapnya.

“Karena ini adalah potensi untuk meningkatkan perkonomian masyarakat, dapat menambah lapangan pekerjaan juga, dan kenyakinan juga bahwa kerajaan Galuh itu ada,” tutupnya. (R012/akrim)