CIAMIS, ruber.id – Ratusan budayawan Ciamis unjuk rasa mengecam keras pernyataan tokoh Betawi Ridwan Saidi, Jumat (14/2/2020).
Unjuk rasa ini direspons positif Bupati Ciamis H Herdiat Sunarya dan Wakil Bupati Ciamis Yana D Putra.
Bupati Ciamis pun menandatangani petisi di kain putih sebagai dukungan atas aksi yang dilakukan sekaligus bentuk kepedulian terhadap nama Galuh yang dilecehkan Ridwan Saidi.
Herdiat menyebutkan, apa yang disampaikan Ridwan Saidi tentang Galuh membuat masyarakat Ciamis terusik.
Tapi tentunya, kata Herdiat, masyarakat harus bersabar dalam menanggapi senitmen negatif yang dilontarkan Ridwan Saidi.
“Atas dasar apa dia (Ridwan Saidi) bicara seperti itu. Kita (Galuh) tidak ujug-ujug. Adanya Galuh karena hasil penelitian ahli, profesor, dan peninggalan Kerajaan Galuh ada secara otentik,” kata Herdiat di depan massa aksi.
Herdiat juga mengaku terusik karena nama Galuh diartikan sebagai Brutal oleh kakek asal Betawi ini.
“Saya bangga dengan Galuh. Pin Galuh ini selalu saya pakai, karena merasa bangga sebagai masyarakat Tatar Galuh Ciamis,” tegasnya.
Bahkan, kata Herdiat, Galuh pernah meraih masa kejayaan, masa keemasan.
“Dan kita masyarakat Ciamis bangga untuk membangkitkan kegaluhan,” tuturnya.
Diproses Secara Hukum
Herdiat juga mendukung agar pernyataan Ridwan Saidi yang telah melukai seluruh elemen masyarakat Ciamis ini diproses ke ranah hukum.
“Kalau perlu, Ridwan Saidi akan kita tuntut sesuai proses hukum. Kita laporkan kepada kepolisian.”
“Kita akan bahas ini dengan tokoh dan budayawan terkait laporan ini. Kita juga ketahui, bahwa Galuh itu artinya permata, makanya kita merasa sangat terusik,” jelasnya.
Herdiat menyebutkan, masyarakat Ciamis yang sedang hidup tenang dan rukun terusik dengan pernyataan Ridwan Saidi ini.
“Kami sangat terusik pernyataan itu, wajar bila kami merasa terusik. Akan kita tuntut sesui proses hukum,” tegasnya. (R012/Akrim)
Baca berita sebelumnya: Budayawan Ciamis: Ridwan Saidi Tokoh Betawi yang Bodoh, Menyesatkan Nilai Historis Galuh