KOTA BANJAR, ruber.id — Ambruknya bangunan pekerjaan peningkatan pembangunan Fasilitas Wisata Terpadu (FWT) Situ Leutik disikapi serius DPRD Kota Banjar.
Legislator dari Komisi III DPRD Kota Banjar pun langsung melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi.
Diketahui, pembangunan FWT Situ Leutik ini menelan anggaran sebesar Rp2. 9 miliar dari APBD Kota Banjar.
Sebelumnya, di lokasi proyek FWT Situ Leutik, salah seorang pekerja tewas diduga karena pelaksana pekerja atau pihak kontraktor melalaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
BACA JUGA: Bangunan Proyek Situ Leutik Banjar Ambruk Timpa 5 Pekerja, 1 Orang Meninggal
Sidak dipimpin langsung Ketua Komisi III Gungun Gunawan dan didampingi Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjar Yoyo Suharyo.
“Ya, kami turun ke lokasi langsung,” kata Ketua Komisi III Gungun Gunawan kepada ruber.id, Selasa (12/11/2019).
Gungun menyebutkan, dari hasil peninjauan ke lokasi langsung itu, ada beberapa temuan yang mana diduga menjadi penyebab ambruknya bangunan.
Di antaranya yaitu kurangnya semen dan tiang yang terlalu kecil, sehingga diduga menjadi salah satu penyebab.
“Semen kurang dan tiang terlalu kecil,” kata Gungun, anggota fraksi PKB ini.
Namun, saat ditanya apakah komisi III DPRD Kota Banjar nantinya akan memanggil pihak pelaksana dan dinas lingkungan hidup? Pria yang akrab disapa Gus Jawad ini mengaku komisi III akan rapat internal terlebih dahulu.
Akan tetapi, kata Gungun, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Gungun juga meminta Pemkot Banjar untuk membina pihak pelaksana agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
“Kami belum musyawarah soal itu (Pemanggilan pelaksana pekerjaan dan dinas lingkungan hidup),” kata Gungun. agus purwadi
Foto: LEGISLATOR Kota Banjar sidak lokasi Fasilitas Wisata Terpadu (FWT) Situ Leutik yang ambruk, Selasa (12/12/2019). agus/ ruber.id