KUR untuk Pelaku Pariwisata di Pangandaran

KUR untuk Pelaku Pariwisata di Pangandaran

BERITA PANGANDARAN, ruber.idKementerian Pariwisata, memberikan sosialisasi. Sekaligus coaching clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR), kepada pelaku usaha di Kabupaten Pangandaran.

Kabupaten Pangandaran, merupakan salah satu kawasan yang pemerintah pusat tetapkan. Sebagai kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).

Saat ini, pemerintah juga sudah mulai membenahi Kabupaten Pangandaran.

Sehingga nantinya, Kabupaten Pangandaran bisa menjadi destinasi wisata kelas dunia.

Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kemenpar Mugiyanto mengatakan, KUR menjadi jalan keluar. Untuk membantu pemilik usaha pariwisata di Pangandaran yang terkendala dengan permodalan.

Dengan suku bunga acuan di 2019 sekitar 7%, pelaku usaha dapat memanfaatkan program KUR yang pemerintah tawarkan.

“KUR ini kredit dengan bunga yang ringan, suku bunganya pada 2019 hanya 7%. Efektif/tahun atau sama dengan suku bunga flat yang setara.”

Baca juga:  Tahun 2021, Pemkab Sumedang Fokus Kembangkan Desa Wisata

“Total plafon KUR pada 2019, mencapai Rp140 triliun,” katanya.

Dia menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk memfasilitasi para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pariwisata. Untuk mendapatkan permodalan melalui KUR khusus pariwisata di Pangandaran.

Pemerintah, akan menyalurkan KUR ini melalui bank-bank milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Wisata Bahari Jadi Daya Tarik Pangandaran

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Undang Sohbarudin menjelaskan, daya tarik wisata Pangandaran. Terletak pada, wisata baharinya.

Selama ini, banyak wisatawan datang ke Pengandaran karena meminati wisata baharinya.

Menurutnya, wisata bahari Pangandaran ini unik.

Sehingga, semakin banyak pelaku usaha di bidang pariwisata yang berkembang.

Namun, untuk tetap bisa bertahan di tengah ketatnya kompetisi. Perlu ada inovasi dan kreativitas baru sebagai daya tarik wisata.

Baca juga:  Mau Tambahan Modal Usaha? Ini Cara Dapatkan Fasilitas KUR Bank bjb

Untuk itu, Undang menilai, program KUR dari pemerintah harus pelaku industri pariwisata di Pangandaran manfaatkan.

Hal ini, untuk mengembangkan pariwisata di Pangandaran.

Tidak hanya itu, pelaku industri pariwisata di wilayah tersebut juga harus bisa memanfaatkan kebijakan pemerintah. Termasuk program KUR dengan bunga ringan ini.

Undang menilai, potensi KUR di sektor pariwisata terbilang besar.

Hal itu, terutama sejalan dengan program pemerintah.

Di mana, pada tahun ini, pemerintah mendorong program 10 destinasi Bali Baru dan 88 KSPN di Indonesia.

Surpervisor Marketing BNI KCP Pangandaran Arief Syubban Rizal mengatakan, pihaknya semakin optimistis.

Terutama, dengan berbagai kebijakan pemerintah, khususnya pada sektor pariwisata yang telah menjadi sektor unggulan.

Baca juga:  Dishub Masih Larang Angkutan Umum Beroperasi, PO Budiman Pangandaran Siap Menunggu

Program KUR, kata dia, sebagai salah satu yang layak untuk mendapat apresiasi.

“Sejak peluncuran pada 1 Maret 2017, hingga hari ini 14 Maret 2019. Penyaluran KUR Pariwisata di Kabupaten Pangandaran terbilang cukup besar,” katanya.

Dia menjabarkan, untuk KUR Pariwisata terdapat 32 debitur atau senilai Rp9.7 miliar.

Di segmen BNI Wirausaha (BWU), kata dia, tercatat kredit Rp 5.1 miliar dari delapan orang debitur.

Sementara, untuk segmen komersil, tercatat kredit Rp59 miliar, dari 11 debitur.

“Total perputaran uang BNI di Pangandaran untuk kredit pada sektor pariwisata, sekitar Rp74 miliar. Dengan total 51 debitur,” katanya.

Penulis/Editor: Arsip ruber.id