Wise Waste, #bijaksampah: Start Up Solusi di Bidang Persampahan

Img
Img

Start Up asal Sumedang Dibina SBM ITB Guna Tembus Venture Capital Multinasional

OLEH: Founder/CEO Wise Waste Ricky Alamsyah

WISE Waste (#bijaksampah) merupakan Social Enterprise Start Up rintisan di bidang persampahan.

Wise Waste mengajak masyarakat untuk mengelola dan bertanggungjawab terhadap sampahnya masing-masing, dengan melakukan demikian masyarakat akan diberikan insentif.

Salah satu program layanan yang diberikan adalah transaksi atau penukaran sampah menjadi poin yang kemudian dapat ditukarkan untuk membeli pulsa, dompet online, membayar listrik, pembayaran BPJS, diskon atau voucher di minimarket atau supermarket.

Kemudian sampah yang terkumpul akan diolah atau didaur ulang sehingga tidak berakhir di TPA, salah satu upaya zero waste to landfill.

Program ini salah satu upaya agar masyarakat peduli terhadap sampah yang dihasilkannya.

Dengan seminimalnya dapat memilah atau mengelola sampahnya dengan bijak dan bertanggung jawab.

Baca juga:  Definisi Fitnah, Agar Tak Salah Mengartikan

Kami hanya sekumpulan anak muda yang sedang marah, kesal dan gemes terhadap sampah yang tidak terkelola dengan baik yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat.

Ricky, pemuda asal Sumedang, sempat mengenyam pendidikan Teknik Lingkungan ITB dan sebelumnya berprofesi sebagai konsultan internasional manajemen persampahan di perusahaan Jerman (Fichtner GmBH).

Ricky kembali ke daerah dengan itikad dapat memberikan peran positif dalam menangani isu persampahan.

Bersama dengan rekan-rekannya yang sama berasal dari Sumedang yakni Ahmad Tajudin selaku praktisi TPS3R, KSM, dan Bank Sampah.

Kemudian Putri Rahmawati lulusan SBM ITB dan praktisi manajemen bisnis, bersepakat membantuk Start Up yang dapat menjadi bagian dari solusi atas permasalahan persampahan.

Indonesia saat ini kian menjadi sorotan dunia karena dianggap belum bisa mengelola sampah dengan baik.

Baca juga:  Api di Tungku Sebabkan 2 Rumah di Tanjungsari Sumedang Ludes Terbakar

Sehingga bermunculan penilaian-penilaian yang negatif, seperti negara penyumbang plastik ke lautan kedua didunia, negara penghasil sampah makanan kedua terbanyak didunia, impor sampah, pencemaran sampah di sungai, pesisir, dan laut.

Dan kami Wise Waste berharap bisa menjadi salah satu kontributor positif bersama dengan gerakan-gerakan inisiatif lainnya dibidang lingkungan.

Inisiatif para pemuda Sumedang ini diberikan kesempatan melalui lolos penyeleksian tingkat nasional Start Up untuk kemudian dibina secara langsung oleh para profesional di Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB.

Setelah melalui proses penyeleksian yang ketat seperti administrasi, uji kelayakan bisnis, dan wawancara.

Wise Waste, Start Up asal Sumedang ini lolos baik secara analisa finansial bisnis maupaun secara dampak yang dihasilkan pada sosial dan lingkungan.

Baca juga:  Berbusana Elegan ala Alquran

Para Start Up yang lolos akan di inkubasi dan diberikan fasilitas-fasilitas oleh SBM ITB seperti beasiswa intern ke Singapura, kantor permanen di SBM ITB, bantuan konsultasi, legalitas perusahaan, akses permodalan venture capital, pengembangan kapasitas, monitoring dan evaluasi.

Kami masih dalam tahap early stage, tentunya masih harus terus didorong dengan kolaborasi yang baik dengan pemerintah, masyarakat, komunitas, akademisi, dan perusahaan mitra lainnya.

Saat ini pilot project akan diinisiasi di Sumedang, Bersama Bank Sampah Induk Sumedang sebagai mitra strategis dalam edukasi dan pembinaan budaya masyarakat untuk mau memilah sampah dengan baik.

Kami juga berharap dapat menjadi mitra terbaik bagi pemerintah guna mewujudkan pengelolaan sampah yang bijak dan bertanggungjawab melalui konsultasi dan penerapan teknologi. (*)

loading…