GARUT  

Warga Garut Was-Was, Tunggu Kepastian Reaktivasi Jalur Kereta Api Cikajang-Garut

BERITA GARUT, ruber.id Warga Kabupaten Garut yang menduduki tanah di sekitar rel kereta api (KA) Cikajang-Garut merasa was-was, sebab, saat ini muncul rencana reaktivasi jalur kereta Cikajang-Garut Kota ini.

Sementara untuk saat ini, program reaktivasi jalur rel kereta di wilayah Garut. PT Kereta Api Indonesia (KAI), sudah memulainya di jalur Cibatu-Garut.

Walaupun sebelumnya, di jalur rel kereta ini, sempat mendapat perlawanan dari paguyuban masyarakat bantaran rel. Namun, rencana tersebut dapat berjalan.

Warga Minta Kepastian

Salah seorang warga Kecamatan Bayongbong Ade, 40, menuturkan, sampai saat ini, dirinya belum mengetahui secara pasti reaktivasi jalur kereta api Cikajang-Garut ini.

Ade berharap, ada kepastian dari PT KAI terkait rencana reaktivasi ini. Sehingga, warga yang telah menghuni bantaran rel Cikajang-Garut menjadi tidak was-was lagi.

Baca juga:  Pemkab Garut Jajaki Kerja Sama Penempatan Tenaga Kerja dengan Jepang

Dengan adanya kepastian dari PT KAI, sambung Ade, warga juga bisa segera bersiap untuk pindah. Selanjutnya, bersiap mengosongkan bantaran rel, yang telah ditempati selama puluhan tahun ini.

“Kami mau pindah takutnya tidak jadi. Tapi kalau tidak ada persiapan dari sekarang, juga nanti takut kewalahan kalau waktunya mepet,” kata Ade, ditemui ruber.id di rumahnya, Sabtu (5/1/2019).

Senada dengan itu, warga Bayongbong lainnya Uda, 42, mengaku serba salah. Terutama, dalam menanggapi wacana reaktivasi rel kereta api Cikajang-Garut ini.

Sebab, kata Uda, rencana reaktivasi jalur kereta Cikajang-Garut ini kerap tidak jadi. Sehingga, membuat warga bingung dan menjadi was-was.

Namun, lanjut Uda, bila sudah ada kepastian terkait rencana reaktivasi ini. Maka, warga dapat secepetnya bersiap meninggalkan lokasi.

Baca juga:  Sejumlah Desa Terendam Banjir, Warga Cimacan Garut Diungsikan

“Saya meminta kepastian apakah jalur rel kereta api Cikajang-Garut ini, juga akan dilaksanakan reaktivasi q tidak. Karena sampai saat ini, kami belum menerima informasi kepastiannya. Baik dari pemerintah ataupun dari PT KAI sendiri,” sebut Uda.***