Warga Pangandaran Ciptakan Sabun dan Virgin Coconut Oil Tanpa Bahan Kimia

Warga Pangandaran Ciptakan Sabun dan Virgin Coconut Oil Tanpa Bahan Kimia
Foto R001/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sutarsih, 52, warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat berhasil menciptakan sabun batang VCO dan virgin coconut oil (VCO) atau minyak kelapa murni dari kelapa.

Profesi tersebut telah ditekuni Sutarsih sejak 2 tahun lalu, dan produk yang dihasilkan sekarang telah dipasarkan ke berbagai daerah.

Sutarsih menyebutkan, tempat produksi sabun dan VCO dikerjakan di rumahnya di Dusun Kamurang RT 05/012, Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.

Untuk pemasaran produk sabun batang VCO dan VCO yang diciptakannya ini, Sutarsih saat ini dibantu oleh tim dari Jakarta.

“Produksi saya lakukan secara dadakan saat ada pesanan dari beberapa jaringan. Baik dari daerah atau luar daerah,” ucap Sutarsih kepada ruber.id, Kamis (17/10/2019).

Baca juga:  Mobil Kadis Pertanian Pangandaran Tabrakan di Ciamis, 1 Kritis

Sutarsih menjelaskan, bahan baku kelapa untuk membuat sabun batang VCO dan VCO, biasanya menggunakan kelapa dari petani di daerah Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran.

“Untuk sekali produksi itu biasanya membutuhkan sebanyak 2000 butir kelapa. Dan setelah diolah akan menghasilkan 150 liter VCO,” tutur Sutarsih.

Sutarsih menuturkan, VCO sebanyak 150 liter tersebut jika dipasarkan dapat menghasilkan Rp22.5 juta, dengan modal Rp10 juta.

“VCO yang dijual di pasaran harganya beragam, mulai dari Rp25.000 hingga Rp150.000,” terang Sutarsih.

Selain VCO, kata Sutarsih, ia juga memasarkan sabun batang VCO seharga Rp25.000/batang.

Proses Produksi

Sutarsih menjelaskan, proses tahapan pembuatan sabun batang VCO dan VCO membutuhkan waktu sekitar 14 hari.

Baca juga:  Oksigen di RSUD Pandega Menipis, Harga Merangkak Naik

Bagi yang ingin mencoba untuk memproduksi sabun batang VCO atau VCO ini, bisa mencoba dalam skala kecil.

“Bila ingin mencobanya, uji coba dapat dilakukan dengan 17 butir kelapa, karena dari 17 butir itu dapat menghasilkan 1 liter VCO,” kata Sutarsih.

Sementara itu, tim marketing sabun batang VCO dan VCO Yenny mengatakan, produk Sutarsih berhasil dipasarkan di beberapa daerah. Di antaranya di Jakarta.

“Berdasarkan pengakuan konsumen kami, sabun batang VCO dan VCO bisa diterima. Karena, memiliki keunggulan yang tidak kalah dengan produk lain yang sudah bermerek,” kata Yenny.

Yenny menambahkan, kulit yang menggunakan sabun batang VCO menjadi sangat lembut dan halus.

Karena, kata Yenny, produk yang dibuat tidak menggunakan bahan kimia.

Baca juga:  Kak Mansur, Pendongeng Anak Asal Pangandaran

“Sedangkan VCO biasanya dikonsumsi dengan cara diminum dan berkhasiat menyegarkan tubuh,” kata Yenny.

Selain untuk dikonsumsi, lanjut Yenny, VCO juga bisa menumbuhkan rambut yang botak dan obat luka luar.

“Hasil penjualan produk, baik batang VCO dan VCO sebagian kami sisihkan untuk kegiatan sosial menyekolahkan anak asuh dari keluarga miskin,” aku Yenny.