NEWS, ruber.id – Wakil Bupati Sumedang, Fajar Aldila menegaskan komitmen kuat pemerintah daerah dalam memberantas peredaran rokok ilegal yang hingga kini masih marak ditemukan di berbagai wilayah.
Menurutnya, keberadaan rokok ilegal tidak hanya merugikan negara dari sisi penerimaan cukai. Tetapi juga, mengancam kesehatan masyarakat dan mempengaruhi stabilitas ekonomi para petani tembakau lokal.
Fajar menyampaikan, ia telah memberikan instruksi tegas kepada jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk meningkatkan intensitas penindakan di lapangan.
Dalam hal penindakan, Satpol PP Sumedang dapat mengoptimalkannya melalui anggaran yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) 2025.
“Saya sudah instruksikan Satpol PP dan seluruh jajaran untuk menggencarkan penindakan. Karena, peredaran rokok ilegal masih cukup masif,” ujarnya Jumat (28/11/2025).
Fajar menjelaskan, salah satu alasan rokok ilegal tetap diminati masyarakat adalah harga jualnya yang jauh lebih murah.
Namun, kondisi tersebut memiliki dampak serius, terutama bagi petani tembakau di Sumedang, yang dikenal sebagai daerah penghasil tembakau mole.
Jika dibiarkan, harga tembakau petani lokal berpotensi anjlok karena tersaingi produk ilegal yang tidak membayar cukai.
“Harga tembakau bisa tergerus dan turun karena keberadaan rokok ilegal. Ini tentu menjadi perhatian utama kami,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Sumedang juga menggandeng berbagai pihak, termasuk Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumedang dan kepolisian, untuk memperkuat pengawasan serta penindakan.
Fajar menilai, kolaborasi ini penting agar upaya pemberantasan berjalan lebih efektif.
Selain menyebabkan potensi kehilangan penerimaan negara, rokok ilegal juga dinilai berbahaya bagi kesehatan karena tidak melalui uji laboratorium sebagaimana produk resmi.
“Pajak jelas dirugikan, dan dari sisi kesehatan pun tidak terjamin karena tidak ada uji lab.”
“Peredarannya juga masih terlalu mudah ditemukan, apalagi harganya miring. Jika bisa ditekan, otomatis usaha tembakau lokal akan lebih terlindungi,” sebut Fajar. ***






