Usaha Digital Printing Pasutri Disabilitas Ini Maju Pesat, Baznas Sumedang Dorong Lebih Berkembang

Img wa
BUPATI Sumedang H Dony Ahmad Munir bersama Ketua Baznas Sumedang Ayi Subhan Hafas mengunjungi tempat usaha digital printing pasangan disabilitas di Sumedang Utara, Selasa (14/7/2020). r003/ruber.id

SUMEDANG UTARA, ruber.id – Pasangan suami-istri penyandang disabilitas di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat membuka lapangan pekerjaan bagi sesama penyandang disabilitas.

Adzhari Zilvandana, 32, dan istrinya, Imas Nurhayati, 23, membuka usaha digital printing di Jalan Panunjang, RT 01/09, Desa Girimukti, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

Meski keduanya memiliki keterbatasan secara fisik, yakni tuna wicara dan tuna rungu, namun tetap semangat merintis usaha di bidang percetakan.

“Awalnya suami saya ikut pelatihan wirasusaha disabilitas yang diselenggarakan Baznas Sumedang tahun 2018.”

“Kemudian coba buka usaha digital printing sendiri, dan ternyata banyak peminatnya,” kata Imas, Selasa (14/7/2020).

BACA JUGA: Datangi Tiap Kecamatan, Baznas Sumedang Salurkan ZIS Rp1.5 Miliar

Baca juga:  Masak Nasi di Tungku, 4 Rumah di Sumedang Selatan Ludes Terbakar

Saat bercerita, Imas bicara dengan terbata-bata dan kesulitan mendengar.

Sementara Adzhari tidak bisa bicara dan tidak bisa mendengar.

Imas menjelaskan, produk yang dibuat berupa gambar untuk dipasang di casing handphone, bantal, stiker, dan benda lain yang biasa dijadikan souvenir.

Adzhari dan Istrinya menjalankan usahanya berdua. Dan dalam 2 tahun, usahanya cepat bekembang, hingga kini memiliki 4 orang karyawan yang juga tuna rungu dan tuna wicara.

“Karyawan kami cari dari SLB (Sekolah Luar Biasa) Cimalaka, kami ingin membantu sesama disabilitas, karena mereka kesulitan mendapat pekerjaan,” tuturnya.

Produk buatan Adzhari tak hanya dijual di wilayah Sumedang, tapi juga di sejumlah wilayah.

Seperti Bengkulu, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Sumatera.

Baca juga:  Rest Area Tol Cisumdawu Ada Kedai Kopi Asli Sumedang

“Pemasarannya dilakukan dengan memanfaatkan media sosial,” jelasnya.

Imas menuturkan, untuk casing handphone, harga satuannya Rp25.000 per pcs, tapi untuk reseller Rp20.000/pcs.

“Kalau bantal tergantung ukuran, ukuran 30×30 sentimeter itu satunya Rp30.000,” kata ibu dua anak ini.

Meski usahanya maju pesat dalam 2 tahun terakhir, namun, Imas mengaku masih membutuhkan bantuan untuk lebih mengembangkan lagi usahanya ini.

Baznas Sumedang Bantu Kembangkan Usaha
Melihat kegigihan Adzhari dan sang istri, Baznas Sumedang memberikan modal usaha untuk keduanya.

Selain itu, Baznas Sumedang juga memberikan satu unit komputer.

Ketua BAZNAS Sumedang, Ayi Subhan Hafas menyebutkan, bantuan yang diberikan merupakan stimulan untuk modal usaha, agar usaha Adzhari bisa terus berkembang.

Baca juga:  Pengurus RT dan Guru Ngaji di Sumedang Terima Santunan dari BPJAMSOSTEK

“Harapan kami, usahanya ini bisa lebih banyak membuka lapangan pekerjaan untuk penyandang disabilitas lainnya,” katanya

Ayi berharap Adzhari dan Imas bisa menjadi motivator bagi penyandang disabilitas lainnya di Sumedang.

Agar nanti, akan lebih banyak lagi disabilitas yang terbantu dan menjadi mandiri, seperti mereka.

“Pasangan suami istri ini menjadi contoh kalau kaum disabilitas juga bisa diberdayakan.”

“Kami (Baznas Kabupaten Sumedang) siap mendorong dalam upaya membantu Pemkab Sumedang menurunkan angka kemiskinan,” tuturnya. (R003)

BACA JUGA: Jumat Berkah, Baznas Sumedang Bagikan Nasi Kotak untuk Jemaah Masjid Agung Tegalkalong