Tiap Tahun Urusi Masalah Limbah PT Pecu, Kepala DLHK Pangandaran: Sudah Capek

Img
Img

PANGANDARAN, ruber — Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran Surya Darma mengaku sudah capek mengurusi masalah limbah pabrik PT Pecu

Polemik limbah kelapa dari PT Pasific Eastern Coconut Utama (Pecu) Pangandaran ini terus berlanjut selama beberapa tahun terakhir.

Surya mengatakan, pihaknya sudah melakukan komunikasi dengan pihak PT Pecu.

Namun, mereka beralasan belum membangun IPAL yang baru, karena tidak adanya ketersediaan lahan.

Padahal, kata Surya, pihaknya sangat mendorong kepada mereka untuk menanyakan status kepemilikan tanah kosong yang ada di dekat pabrik tersebut.

“Tidak adanya lahan jangan sampai dijadikan alasan. Siapa tahu tanah kosong itu bisa digunakan untuk IPAL baru,” katanya kepada ruber, Ahad (28/7/2019).

Baca juga:  Vaksinasi Pelaku Wisata Pangandaran Minimal 90%, Bupati: Jika Tidak, Pariwisata Ditutup

Surya menuturkan, beberapa waktu lalu, pihaknya sudah menjatuhkan sanksi administrasi kepada PT Pecu.

Bahkan, kata Surya, pihak dinas sudah mengeluarkan rekomendasi yang harus ditempuh PT Pecu dalam penyelesaian pencemaran lingkungan.

“Namun rekomendasi tersebut belum seluruhnya dipenuhi, hanya beberapa poin saja,” tuturnya.

Dengan demikian, Surya mengaku, pihaknya sudah capek dalam menghadapi permasalahan limbah kelapa dari PT Pecu.

“Setiap tahun harus mengurusi limbah PT Pecu dan masalah ini memang sudah cukup lama. Sudah capek,” ucapnya.

Terpisah, warga Dusun Cikangkung, Desa Cikembulan, Tika Sartika, 20, mengatakan, pembuangan dari PT Pecu menimbulkan bau yang sangat menyengat.

“Bau banget, apalagi kalau musim kemarau seperti ini. Rumah saya kan di pinggir sungai,” katanya.

Baca juga:  Pemkab Pangandaran Bakal Anggarkan Pengangkatan TPD

Bahkan, kata Tika, sumur-sumur yang ada di bantaran Sungai Citonjong ini rasa airnya menjadi pahit.

“Mungkin akibat dari pencemaran PT Pecu, air sungainya juga tidak mengalir tuh,” ujarnya.

Saat dikonfirmasi, Humas PT Pecu Roni menyebutkan, jika ada warga yang meminta untuk dicek air sumur miliknya, PT Pecu siap fasilitasi.

“Dulu kata pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provinsi, air sumur di bantaran sungai tidak tercemar.”

“Tapi kalau ada keterangan seperti itu lagi, kami akan melakukan pengecekkan dengan mengambil sampel air,” sebutnya. dede ihsan

Foto: SUNGAI Citonjong Pangandaran tampak kotor, diduga tercemar limbah kelapa PT Pecu, Ahad (28/7/2019). dede/ruang berita

loading…