KOTA BANJAR, ruber — Antrean warga untuk mendapatkan gas elpiji 3 Kg di setiap pangkalan di Kota Banjar sudah menjadi pemandangan setiap hari. Baik pagi maupun sore.
Kondisi ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir ini. Di mana warga, khususnya para pengecer mengeluhkan langkanya pasokan gas elpiji 3 Kg di Kota Banjar.
Bahkan, akhir-akhir ini, gas bersubsidi untuk rakyat miskin ini mulai sulit didapat di pasaran.
Sehingga hampir setiap hari warga harus antre di setiap pangkalan gas yang ada di wilayah kota di ujung Provinsi Jawa Barat ini.
Seperti yang terjadi di pangkalan gas elpiji Parungsari, Kecamatan Purwaharja.
Hampir setiap pagi dan sore selalu dipenuhi warga yang mengantre untuk mendapatkan gas 3 Kg tersebut. Tak jarang, mereka harus bejubel dan rela antre di pangkalan ini.
Yayan, 34, warga Lingkungan Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja mengatakan, sudah mulai menunggu di pangkalan sejak jam 05.00 pagi, sebelum pangkalan buka.
Hal ini dilakukan agar dia mendapat antrean awal karena dirinya khawatir tidak kebagian gas tersebut.
“Sengaja saya datang lebih pagi, karena kalau sedikit agak siang tidak bakal kebagian,” ujarnya kepada ruber Kamis.
Selain Yayan, Engkus, 50, warga Banjar lainnya mengatakan, bahwa antrean warga yang akan membeli gas elpiji 3 Kg di Pangkalan Parungsari ini, lantaran harganya sesuai dengan aturan atau prosedur pangkalan yakni Rp16.000/tabung.
“Wajar kalau ngantre, karena di sini harganya Rp16.000 sesuai dengan aturan yang berlaku. Sedangkan di pangkalan-pangkalan yang lain ada Rp17.000 bahkan hingga Rp18.000/tabung,” akunya.
Dia menambahkan, selain cukup sulit untuk mendapatkan harga yang murah, gas elpiji 3 Kg ini pun kini diduga banyak yang dijual ke wilayah luar Banjar.
“Ini sangat menyesakkan, di mana warga Banjar sedang membutuhkan, ini diduga malah banyak yang menjualnya ke luar Banjar.”
“Saya pernah melihatnya, untuk Banjar kan segel elpiji 3 Kg warnanya orange, dan ini banyak beredar di wilayah Cisaga, Kabupaten Ciamis. Bahkan hingga ke wilayah Cijulang Kabupaten Pangandaran,” ucapnya.
Sementara itu, pemilik Pangkalan Gas Parungsari Maman Surahman, mengatakan, antre di pangkalan gas miliknya ini bukan dari langkanya gas elpiji 3 Kg dari pusat. Dia mangaku dikirim 1 DO setiap harinya.
“Mungkin di sini harganya Rp16.000, jadi warga setiap hari membeludak dan membelinya ke sini.”
“Kalau ada pangkalan yang menjual harga gas elpiji 3 kilogram di atas Rp16.000 atau lebih mahal dari harga aturannya saya no coment.”
“Bahkan kini terdengar banyak gas elpiji 3 Kg bersegel orange yang dijual ke luar wilayah Kota Banjar, saya pun no comment,” katanya. agus purwadi