PANGANDARAN, ruber.id – Formulasi APBD Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat lebih diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan belanja publik.
Di antaranya memaksimalkan pembiayaan pendidikan dan kesehatan secara gratis, infrastruktur dan penataan pariwisata.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, penerapan program yang menjadi prioritas tersebut perlu keseriusan dalam mengalokasikan anggaran.
Strategi dasar untuk mewujudkan program prioritas itu, kata Jeje, dengan cara melakukan efesiensi anggaran di tubuh birokrasi.
“Kalau Pangandaran ingin cepat berkembang dan maju, belanja untuk birokrasi yang dinilai tidak penting harus dihilangkan,” kata Jeje, Selasa (15/9/2020).
Kemudian, target selanjutnya adalah merealisasikan kebutuhan dasar masyarakat di Kabupaten Pangandaran.
“Hasil pemikiran saya dalam mengelola anggaran dan melakukan pemetaan di pemerintah selama ini menjadi kepuasan masyarakat,” ujarnya.
Berdasarkan hasil survei, tingkat kepuasan masyarakat terhadap pembangunan yang dilaksanakan Pemkab berada pada angka 85%.
“Kebijakan yang telah dilakukan dan bermanfaat untuk masyarakat harus dijaga dan disempurnakan lebih baik lagi,” tuturnya.
Konsep Ideologi Kerakyatan Jadi Cara Jeje Dalam Melawan Pragmatisme di Pemerintahan
Sosok Bupati Jeje dalam menata dan mengelola pemerintah selama memimpin memiliki dasar ideologi kerakyatan.
Konsep ideologi kerakyatan tersebut merupakan cara Jeje dalam melawan pragmatisme di pemerintahan.
Jeje menyebutkan, ide dan gagasan itu didapat dari berbagai pengalaman selama dirinya meniti karir politik.
Dari mulai menjadi anggota dewan, Ketua DPRD Ciamis, Wakil Bupati Ciamis hingga Bupati Pangandaran.
“Keberhasilan pemimpin dalam mengelola pemerintahan salah satunya melawan pragmatisme dengan ideologi kerakyatan,” sebutnya.
Implementasi dari ideologi kerakyatan tersebut, kata Jeje, di antaranya dengan memaksimalkan program Pemkab yang dibiayai dari keuangan negara untuk masyarakat. (R001/smf)
BACA JUGA: Berita Pangandaran
