Soal Gapura Kota Tahu, Legislator Sumedang: Harus Terima Dikritisi Warga

Img
GAPURA selamat datang di Kota Tahu jadi bahan cibiran warganet di media sosial. dekha/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id – Komisi I DPRD Sumedang telah meminta Inspektorat Kabupaten Sumedang untuk memeriksa dengan seksama terkait gapura Kota Tahu.

Diketahui, gapura Selamat Datang di Sumedang Kota Tahu di Ciherang, Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat ini seharusnya jadi tugu ikonik.

Karena, merupakan pintu masuk menuju wilayah Sumedang kota.

Namun nyatanya, setelah selesai dibangun, tugu ini menuai cibiran, khususnya dari warganet di media sosial.

Ketua komisi I DPRD Sumedang Asep Kurnia meminta Inspektorat Sumedang untuk melakukan pemeriksaan terkait gapura ini.

Asep berharap, Inspektorat dapat berkoordinasi dengan instansi lain dalam mengatasi situasi yang saat ini sedang terjadi.

Sehingga, seluruh permasalahannya dapat segera terselesaikan.

“DPRD, terutama kaitannya dengan komisi I, yang bermitra dengan Inspektorat telah meminta untuk berkoordinasi dengan pemerintah daerah.”

Baca juga:  Edukasi Warga, Polres Sumedang Rilis Buku Vaksin COVID-19 Berbasa Sunda

“Tujuannya, untuk melihat seperti apa situasi dan kondisinya. Kemudian, nanti bisa dijadikan bahan untuk dilakukan pemeriksaan terkait gapura yang sedang viral ini,” kata Asep.

Saat ini, kata Asep, Komisi I DPRD akan terus memantau, sejauh mana perkembangannya.

Selain itu, bagaimana kesesuaiannya antara perencanaan dengan pelaksanaan.

“Karena hal ini tentunya harus sesuai,” kata Akur, sapaan akrab Asep Kurnia.

Asep menambahkan, DPRD Sumedang akan tetap konsen memberikan perhatian terkait isu yang berkembang di tengah warga, maupun di media sosial.

“Intinya, DPRD akan memberikan perhatian serius terhadap isu yang berkembang di masyarakat dan media sosial terkait gapura ini.”

“Dan itu merupakan kapasitas DPRD, dengan meminta agar mitra kerja terkait, dapat melakukan penelitian, pengecekan, seperti apa kondisinya.”

Baca juga:  Kabar Baik dari Sumedang: Karyawan Kahatex Positif Corona asal Jatinangor Sembuh

“Apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau tidak, ini harus jelas nantinya,” ucapnya.

Asep menilai, kritik dari warga terkait gapura ini merupakan bentuk perhatian dan kepedulian terhadap pemerintah.

Maka dari itu, kata Asep, pemerintah juga harus menerima apa pendapat dari warga.

“Jika dipandang ini sudah selesai, tetapi warha memberikan penilaian yang begitu luar biasa, maka pemerintah juga harus bisa menampung aspirasi itu.”

“Sehingga nantinya, dapat menyesuaikan dengan keinginan warga,” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Sumedang Titus Diah mengaku kecewa melihat tampilan gapura yang terkesan asal.

Bahkan, Titus mengira, desain gapura ini nantinya tidak akan jauh berbeda dengan gapura sebelumnya.

Karena seharusnya, kata Titus, gapura yang dibangun, setidaknya harus menunjukkan ciri khas jati diri Sumedang.

Baca juga:  Desa Gudang Wakili Sumedang dan Jabar di Ajang TTG Tingkat Nasional

“Ya kecewa dari desainnya. Dan yang jadi pertanyaan, ketika perencanaan kenapa tidak dikaji dulu konsepnya?”

“Karena seharusnya itu, hasilnya llebih bagus dari gapura sebelumnya. Tapi kenyataannya, jadi hilang jati dirinya sebagai kota budaya,” ucapnya.

Pihaknya, kata Titua, akan terus mengawasi dan berkoordinasi dengan pemerintah, bagaiman kelanjutannya.

“Kami turut mengkritisi. Ke depan, pemerintah harus melakukan uji kelaikkan konsep serta anggarannya,” ujarnya. (R003)

Baca berita lainnya: Gapura Kota Tahu: Bikin Malu Pribumi, Jadi Bahan Tawa Warga Luar Daerah