GARUT  

Sempat Kecewa, Guru Madrasah Ibtidaiyah di Garut Akhirnya Lolos Seleksi CPNS 2019

Sempat Kecewa, Guru Madrasah Ibtidaiyah di Garut Akhirnya Lolos Seleksi CPNS 2019

GARUT, ruber.id — Pelamar CPNS dari kalangan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Kabupaten Garut, Jawa Barat girang tak kepalang.

Penyebabnya, mereka semua lolos tes seleksi administrasi CPNS 2019.

BACA JUGA: Kementerian dan Pemerintah Daerah Sudah Umumkan Hasil Administrasi CPNS 2019, Cek di Sini

Sebelumnya, guru yang tergabung dalam PGMI Garut ini sempat berang dengan keputusan Pemkab Garut yang menolak mereka.

PGMI sempat tidak diloloskan oleh Pemkab Garut melalui BKD, karena dianggap tidak lolos dari sisi administrasi seleksi CPNS.

PGMI Garut melamar untuk formasi guru kelas, namun dianggap tidak memenuhi kualifikasi.

Baca juga:  Warga Garut Was-Was, Tunggu Kepastian Reaktivasi Jalur Kereta Api Cikajang-Garut

Sebab, PGMI Garut dianggap guru agama, bukan guru kelas.

Koordinator PGMI Kabupaten Garut Alimudin Garbiz menjelaskan, dalam hal ini BKD Garut sempat salah persepsi mengenai PGMI.

Gelar SPdi itu dikira BKD Garut adalah guru agama. Sebab, PGMI itu pendidikan guru madrasah ibtidaiyah. Jadi orang beranggapan bahwa masuknya harus ke MI saja.

“Padahal tidak seperti itu. Lulusan PGMI, walaupun gelarnya SPdi, bukan guru agama, tapi guru kelas,” kata Alimudin kepada ruber.id, Ahad (22/12/2019) malam.

Lulusan PGMI ini, kata Alimudin, meski bergelar SPdi, tapi juga bisa masuk menjadi guru kelas di tingkat sekolah dasar (SD), bukan hanya di MI.

Begitu pula, kata Alimudin, dengan lulusan SPd, juga bisa masuk menjadi guru kelas di Madrasah ibtidaiyah.

Baca juga:  Jasad Warga Dago Bandung Masih "Disembunyikan" Pantai Selatan Garut

“Itu yang membuat kami dirugikan. Karena mereka (BKD Garut) itu gak up to date. Dikiranya itu, SPdi itu guru PAI saja, kan rata-rata SPdi itu sarjana pendidikan Islam,” kata Alimudin.

Alimudin mencontohkan, di UIN Bandung, ada dosen ngajar fisika, kimia, dan guru syariah, tapi gelarnya SAg. Sebab dosen itu lulusan UIN.

“Masih banyak orang yang tidak tahu. Padahal, tidak semua lulusan UIN itu guru PAI. Apalagi, saat ini sudah universitas. Guru kimia sekarang gelarnya PAI, padahal ngajar kimia,” jelas Alimudin.

Awalnya, kata Alimudin, PGMK Garut sempat akan menggugat Pemkab Garut ke PTUN.

Bahkan, kata Alimudin, akan menuntut sekretaris daerah dan kepala BKD mundur dari jabatannya, jika tidak meloloskan PGMI.

Baca juga:  Debit Sungai Cimanuk Naik, Sejumlah Desa Terendam Banjir, Warga Cimacan Garut Diungsikan

“Namun kabar baiknya, Bupati Garut Rudy Gunawan sudah merespons,” aku Alimudin.

Menurut informasi yang diterimanya, lanjut Alimudin, Bupati Rudy sudah mendapat arahan dari Kemenpan-RB. Di mana, PGMI layak diloloskan menjadi guru kelas.

“Alhamdulillah ya Allah. Kepada seluruh teman-teman PGMI perjuangan kami ini berhasil. Setelah melalui proses yang luar biasa,” kata Alimudin. fey

Baca berita lainnya: 604 Pelamar CPNS Kuota Sumedang Dinyatakan Tidak Memenuhi Syarat