BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sandal yang diproduksi warga Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat tembus ke pasar regional. Produksi sandal bermerk Qinar ini dipelopori oleh Mila Zaenal Abdullah sejak April 2020.
Mila mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 menghantarkan karyawan pabrik di kota besar dirumahkan. Karena itu, dirinya melakukan komunikasi dengan para karyawan (teman) pabrik sandal.
“Saya komunikasi dengan teman-teman yang pulang ke kampung halaman sejak pandemi lalu. Kemudian kami sepakat untuk merintis sandal produk rumahan, ada 4 orang karyawan,” kata Mila, Selasa (23/2/2021).
Dalam satu hari, kata Mila, sandal yang diproduksi mencapai 600 pasang atau 30 kodi. Untuk pemasarannya sendiri ditawarkan ke pasar dan toko lokal di Pangandaran. Dengan harga rata-rata Rp700.000 hingga Rp1 juta/kodi.
Tak sampai di situ saja, dengan modal percaya diri, Mila berupaya dengan menawarkan hasil produksinya ke luar daerah. Atas dasar hasil produknya dinilai rapih dan kualitas pun tak terkalahkan dengan produk pabrikan.
“Akhirnya kami memberanikan diri mengirimkan barang ke beberapa daerah. Seperti Cianjur, Bandung, Bogor dan Sukabumi. Karena respon dari konsumen juga cukup bagus,” tuturnya.
Selain menjual kodian, Mila juga menjual eceran untuk masyarakat di Pangandaran. Dengan harga mulai dari Rp70.000 hingga Rp120.000, tergantung motif dan variasi sandal. Hasil produksi sandal setiap bulan diakuinya mencapai Rp20 juta.
“Untuk proses pengerjaan, satu pasang sandal itu memerlukan waktu selama 15 menit. Setelah bahan sandal siap dilem dan dipres oleh mesin. Bahan bakunya dari kulit pasakan, kulit asli, sintesis dan karet mentah dari Tasikmalaya,” sebutnya. (R001/SMF)
BACA JUGA: Ribuan Karyawan di Pangandaran Dirumahkan Sejak Pandemi