Ribuan Petani Sumedang Belum Bisa Manfaatkan Kartu Tani, Ini Penjelasan Dinas Pertanian

Img
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Sumedang Yosep Suhayat. dok/ruber.id
KEPALA Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang Yosep Suhayat. dodi/ruang berita

SUMEDANG, ruber — Sejumlah petani di wilayah Kabupaten Sumedang saat ini mulai mempertanyakan kegunaan kartu tani yang telah didistribusikan pemerintah.

BACA JUGA: Kredit Macet Capai Rp1.4 Miliar, UPDB Sumedang Utara Jadi Andalan Kelompok Usaha Kecil Akses Permodalan

Sebab, kartu yang telah dibagikan sekitar akhir tahun 2017 ini hingga kini masih belum terasa manfaatnya.

Seperti dikeluhkan petani asal Desa Mekarjaya Sumedamg Utara Ujang (64).

Dia mengaku masih bingung dengan kartu tani yang belum bisa digunakan hingga saat ini.

“Katanya saat pertama menerima, kartu ini bisa dipakai untuk membeli pupuk bersubsidi, tapi hingga saat ini masih bingung juga bagaimana cara menggunakannya karena tak ada penjelasan lebih lanjut,” ucapnya.

Baca juga:  Tiga Pendaki Gunung Tampomas Tanpa Identitas Ditemukan Tidak Bernyawa

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumedang Yosep Suhayat membenarkan jika kartu tani hingga saat ini masih belum bisa dimanfaatkan oleh penerima.

Belum bisa dimanfaatkannya kartu tani hingga saat ini karena belum adanya kecocokan antara PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) dengan Bank Mandiri yang membagikan kartu tani terkait alokasi pupuk.

Kendala lainnya, kata Yosep, belum adanya kesiapan dari kios-kios yang akan melayani kartu tani tersebut terkait perangkat yang akan digunakan.

Mengingat, kartu tani yang akan digunakan untuk membeli pupuk bersubsidi tersebut nantinya harus digesek terlebih dahulu dengan alat yang ada di kios pupuk yang telah ditunjuk.

Yosep menyatakan, kartu tani yang sudah disebar dan diterima oleh petani di Kabupaten Sumedang saat ini sekitar 60.000-an.

Baca juga:  Petani Pangandaran Keluhkan Program Kartu Tani

“Belum lama ini pihak bank mandiri juga rencananya akan membagikan lagi 8000-an kartu tani baru.”

“Namun kami tolak dengan alasan yang sudah dibagikan juga hingga saat ini masih belum bisa diimplementasikan,” sebutnya.

Yosep menyarankan agar kartu tani yang telah didistribusikan harus diimplementasikan terlebih dahulu sebelum disebar kartu tani baru.

“Dinas Pertanian hanya menyiapkan data-data saja, sementara yang membagikan adalah Bank Mandiri,” katanya.

Tujuan utama dari kartu tani ini adalah agar pupuk subsidi dapat tepat sasaran digunakan oleh petani yang berhak menerimanya.

“Untuk kepastian terkait pemanfaatan kartu tani ini sebaiknya kartu tani yang telah disebar dan belum diimplentasikan harus dievaluasi terlebih dahulu,” tuturnya. dodi

loading…