BERITA PANGANDARAN – Ratusan anak PaudQu (Pendidikan Anak Usia Dini Al-Qur’an) dan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengikuti peragaan manasik haji yang berlangsung di Bumi Perkemahan Pramuka Pamugaran, Minggu 20 Oktober 2024.
Dengan antusias, sebanyak 488 anak usia dini ini didampingi oleh orang tuanya mengelilingi replika Ka’bah dan mengikuti berbagai tahapan manasik haji lainnya. Dengan bimbingan panitia bersama-sama melafalkan talbiyah dan bacaan-bacaan lainnya.
Ketua DPC Ikatan Pendidik Pendidikan Anak Usia Dini Al Quran Indonesia (IPPAQI) Pangandaran Aisyah mengatakan, simulasi manasik haji ini diikuti oleh anak-anak PaudQu dan TPQ.
Menurutnya, tujuan kegiatan ini adalah untuk mengenalkan rukun Islam kelima, yaitu menunaikan ibadah haji kepada anak-anak sejak usia dini. Selain itu, untuk menanamkan nilai kemandirian dan melatih anak.
“Dengan cara yang menyenangkan dan sederhana, anak-anak dapat memahami makna dari ibadah haji dan belajar tentang nilai-nilai keagamaan, kebersamaan serta kedisiplinan,” kata Aisyah di lokasi kegiatan.
Pihaknya berharap beberapa puluh tahun ke depan, mereka siap melaksanakan ibadah haji secara langsung di tanah suci.
Aisyah mengungkapkan rasa syukurnya bahwa peragaan manasik haji yang melibatkan anak usia dini ini sudah berhasil dilaksanakan sebanyak dua kali.
“Pertama kali diadakan di Nusawiru pada tahun 2022 dan yang kedua di Bumi Perkemahan Pramuka Pamugaran ini. Simulasi manasik haji ini dijadwalkan setiap dua tahun satu kali,” ucapnya.
Manfaat Kegiatan Manasik Haji
Manasik haji untuk anak usia dini memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Mengenalkan nilai-nilai keagamaan: Anak-anak mulai memahami rukun Islam dan pentingnya melaksanakan ibadah sesuai tuntunan.
Melatih disiplin dan kesabaran: Kegiatan ini mengajarkan anak untuk mengikuti aturan dan proses dengan sabar.
Memupuk rasa kebersamaan dan persaudaraan: Anak-anak belajar untuk bekerja sama dengan teman-temannya, saling membantu dan menjaga kebersamaan.