Raden Otto Iskandardinata, Pahlawan Nasional asal Bandung

Raden Otto Iskandardinata Pahlawan Nasional Asal Bandung
Foto Otto Iskandardinata from google

KOPI PAGI, ruber.id – Otto Iskandardinata, adalah Pahlawan Nasional Indonesia asal Bandung yang lahir pada 31 Maret 1987 di Bojongsoang, Bandung. 

Beliau merupakan anak ketiga dari sembilan bersaudara, dari pasangan bangsawan Sunda bernama Raden Haji Rachmat Adam dan Nyi Raden Siti Hatijah.

Otto Iskandardinata menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), setelah selesai beliau melanjutkan pendidikannya di Kweekschool Onderbouw. 

Kedua sekolah tersebut berada di Kota Bandung, dan termasuk dalam sekolah elite atau berprestasi.

Otto Iskandardinata

Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di sekolah Hogere Kweekschool daerah Purworejo, Jawa Tengah. 

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Otto Iskandardinata menjadi guru di Hollandsch-Inlandsche School di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Baca juga:  Pesona Puncak Gunung Ciremai Menjadi Pilihan Para Pendaki

Pada Juli 1920 beliau pindah kembali ke Bandung, dan mengajar di Hollandsch-Inlandsche School Bandung yang bersubsidi serta masuk ke perkumpulan Perguruan Rakyat.

Pra Kemerdekaan

Beliau pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Budi Utomo, cabang Bandung dan cabang Pekalongan pada periode 1921 – 1924.

Kala itu, Otto Iskandardinata menjadi anggota Gemeenteraad atau Dewan Kota Pekalongan mewakili Budi Utomo.

Itulah kegiatan pergerakan Otto Iskandardinata  pada masa sebelum kemerdekaan, yang merupakan orang penting. 

Beliau juga aktif berorganisasi, seperti organisasi Budaya Sunda yang bernama Paguyuban Pasundan. 

Paguyuban Pasundan merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, kepemudaan, sosial dan budaya serta pemberdayaan perempuan. 

Beliau menjadi Sekretaris Pengurus Besar Paguyuban Pasundan pada tahun 1928, serta pernah menjadi Ketua organisasi tersebut pada periode 1929-1942.

Baca juga:  Pahlawan Cut Nyak Meutia, Pejuang asal Aceh yang Tak Kenal Menyerah

Pada periode 1930-1941, Otto Iskandardinata menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat pada masa Hindia Belanda. 

Dan pada masa penjajahan Jepang, beliau menjadi Pemimpin surat kabar Tjahaja pada tahun 1942-1945.

Untuk membantu persiapan Kemerdekaan Indonesia, beliau menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang dibentuk oleh pemerintah pendudukan Jepang.

Otto Iskandardinata menjabat sebagai Menteri Negara Indonesia, di kabinet pertama pada tahun 1945 setelah proklamasi kemerdekaan. 

Yang bertugas untuk mempersiapkan terbentuknya BKR, dari laskar para rakyat yang tersebar di Indonesia. 

Tetapi ada salah satu laskar yang tidak puas dalam periode tugas Otto Iskandardinata, sehingga beliau menjadi korban penculikan. 

Laskar Hitam merupakan sekelompok orang yang menculik Otto Iskandardinata, beliau menghilang dan diperkirakan terbunuh di daerah Mauk, Tangerang, Banten.

Baca juga:  Antisipasi Penyebaran DBD, Dinkes Jabar Siapkan Sejumlah Strategi

Otto Iskandardinata dikenal dengan nama julukan si Jalak Harupat, dan berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 088/TK/Tahun 1973 beliau diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.