GARUT  

Pengunjung Situ Rancakukuk Garut Turun Drastis

BERITA GARUT, ruber.idPengunjung wisata air Situ Rancakukuk di Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus berkurang.

Bahkan kini, turun drastis, sejak sebagian permukaan situ tersebut dipenuhi ilalang.

Padahal, Situ Rancakukuk yang berlokasi di Kampung Jamburea, Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi ini menyimpan potensi alam berupa sumber daya air.

Situ Rancakukuk, Aset Desa Bagendit

Situ ini sebenarnya merupakan aset carik Desa Bagendit. Seluas sekitar 7,5 hektare dengan luas 2,5 hektare.

Lokasinya ini berdekatan dengan Situ Bagendit, dan sama-sama dilintasi ruas badan jalan yang kerap dijadikan ruas alternatif pada musim arus mudik dan arus balik. Atau, ketika sedang musim macet.

Baca juga:  Pemkab Garut Bakal Gelar Lomba Video Desa Wisata, Ini Kriteria Penilaiannya

Situ ini, kadang disinggahi para pelintas. Termasuk, kalangan remaja yang gemar berswafoto di sekitarnya. Yang memang menyuguhkan pemandangan alam memikat.

Menurut pedagang makanan, Ate, sepinya pengunjung ini berdampak pada penghasilan para pedagang.

“Karena pengunjung berkurang, ya otomatis pembeli juga berkurang.”

“Kami nyaris tak ada pemasukan karena sepinya pengunjung ini,” keluh Ate, Sabtu (19/1/2019).

Padahal, kata Ate, jika sedang ramai, apalagi di musim liburan sekolah. Penghasilan para pedagang terbilang lumayan.

“Cukuplah untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.

Menurut Ate, beberapa waktu sebelumnya, saat kemarau melanda.

Situ ini, diterjang kemarau hingga sebagian areanya berubah menjadi lapangan kering. Dengan permukaan tanah retak-retak.

“Kini, setelah musim hujan tiba, danau ini kembali terisi air. Namun, terganggu dengan kehadiran ilalang,” ucapnya.

Baca juga:  Pemkab Garut dan UT Jalin MoU untuk Tingkatkan Mutu SDM dan Kelembagaan

Karena itulah, kata Ate, potensi pariwisata dan budidaya ikan di danau indah ini jadi terganggu.

“Padahal, pengunjung menyukai kegiatan menangkap ikan di sini.”

“Jenisnya macam-macam, ada ikan mas, nila, deleg juga lele,” sebutnya.

Dindin, salah seorang pelaku budidaya ikan menambahkan, jika sedang ramai, biasanya selalu ada pengunjung yang tertarik untuk membeli ikan segar hasil tangkapannya.

“Dalam sehari bisa laku hingga 10 kilogram, tapi, sekarang sedang sepi.”

“Harapan saya sih, pihak pengelola segera membersihkan danau dari rumput liar.”

“Selain itu, melakukan perawatan lingkungan, agar wisatawan mau mampir ke sini,” katanya.***