Orang Dalam Risiko di Sumedang 15.292, Hasil Rapid Test Warga Paseh, Darmaraja, dan Buahdua Positif Corona

Screenshot instagram
SEKDA Sumedang Herman Suryatman saat jumpa pers perkembangan pencegahan COVID-19 di Sumedang, Rabu (1/4/2020). ist/ruber.id

SUMEDANG SELATAN, ruber.id – Hasil rapid test warga Paseh, Darmaraja, dan Buahdua, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat positif COVID-19.

Selain itu, ada 15.292 warga Sumedang, yang baru tiba dari wilayah zona merah COVID-19.

Mereka kini berstatus Orang Dalam Risiko (ODR) COVID-19 dan diwajibkan mengisolasi diri selama 14 hari ke depan.

“Situasi dan kondisi terkait penyebaran COVID-19 per tanggal 1 April 2020 ini perlu lebih diwaspadai,” kata Sekda Sumedang Herman Suryatman saat jumpa pers di Gedung Negara, Rabu (1/4/2020).

Untuk tiga warga yang diduga terjangkit COVID-19 berdasarkan hasil rapid test akan segera dilakukan test swab, menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PSR).

“Test swab dilakukan untuk memastikan positif atau tidaknya. Hasilnya akan segera diumumkan, dan mudah-mudahan negatif,” sebutnya.

Baca juga:  Delegasi Rumah Imperium Sumedang Hadiri Rakornas ICCN 2019 di Surabaya

Ketiga orang diduga positif sesuai hasil rapid test tersebut diisolasi di RSUD Kabupaten Sumedang.

Adapun perkembangannya, sebagai berikut:

  • Positif COVID-19: 1 orang (Warga Sumedang Selatan);
  • PDP: 9 orang;
  • ODP: 232 orang;
  • ODR: 15.292 orang;
  • OTG: 17 orang;
  • Positif Rapid Test (Diduga Covid-19): 3 orang (Warga Kecamatan Paseh, Buahdua, dan Darmaraja).

Herman menjelaskan, warga yang masuk kategori PDP yaitu orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, dan memiliki gejala deman, Ispa serta pneumonia.

Sedangkan ODP yaitu orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang terkonfirmasi terpapar COVID-19, dan memiliki gejala demam atau Ispa tanpa pneumonia.

Kemudian ODR yaitu orang yang memiliki riwayat perjalanan dari wilayah yang terkonfirmasi terpapar corona, tapi tidak memiliki gejala apapun.

Baca juga:  Di Hadapan Masyarakat Rancakalong, Bupati Sumedang Janjikan Pembangunan Jalan

Lalu Orang Tanpa Gejala (OTG) yaitu orang yang tidak memiliki gejala, tetapi pernah kontak erat dengan orang yang positif COVID-19.

Lonjakan ODR, yang sebelumnya beristilah ODP Berisiko ini terjadi karena adanya konsolidasi data para pemudik yang cukup masif.

Data ini merupakan hasil koordinasi aparatur wilayah (Camat dan kepala desa/lurah).

Adapun, kecamatan yang paling banyak pemudik dan masuk ODR adalah Kecamatan Paseh 1.536 orang, Kecamatan Cibugel 1.376 orang.

Kecamatan Jatinunggal 1.225 orang, Kecamatan Wado 1.126 orang, dan Kecamatan Cisarua 1.064 orang.

“Saat ini masyarakat pemudik diminta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumah masing-masing untuk jangka waktu 14 hari ke depan,” katanya.

Apabila ada gejala seperti demam, batuk, sakit tenggorokan dan sesak napas, pemudik ini diminta segera menghubungi 119 atau kontak Puskesmas terdekat.

Baca juga:  Update Covid-19 Kabupaten Tasikmalaya: Nihil Kasus Baru, Tetap Sehat dan Jaga Daya Tahan Tubuh

Selain itu, kata Herman, untuk hasil test rapid, meliputi:

  • Klaster Karawang (Hipmi) 21 orang dengan hasil semua negatif;
  • Kontak Erat (Kontak dengan pasien positif) ada 17 orang, dengan hasil semua Negatif;
  • PDP 9 orang, dengan hasil 8 orang negatif, 1 orang positif;
  • ODP sebanyak 152 orang. Hasilnya 150 orang negatif, dan 2 orang positif;
  • Tenaga Kesehatan 45 orang. Hasilnya semua negatif.

“Untuk semua ODP yang telah melakukan rapid test kami minta untuk melakukan isolasi secara mandiri di rumahnya masin-masing dan akan dilakukan rapid test ulang 10 hari kemudian,” ucapnya. (R003)

BACA JUGA: Warga Paseh Diduga Positif Corona, Perbatasan Sumedang Dijaga Ketat Aparat Gabungan