Menjauhi Teman yang Buruk

Menjauhi Teman yang Buruk
Foto ilustrasi from Pexels

OPINION, ruber.id – Menjauhi teman yang buruk. Ada kata-kata hikmah yang menyebutkan bahwa “Teman itu akan menyeret kita.” Ada lagi yang berbunyi “Katakan kepadaku siapa temanmu, akan aku katakan siapa kamu sebenarnya!”

Sangat disayangkan sekali sebagian manusia mengambil teman yang buruk, yang akan menyeretnya kepada kebinasaan. Baik dari pengaruh ucapan, perbuatan atau pun pengaruh hal ihwal mereka.

Perangkap Teman Buruk

Berapa banyak para pemuda yang dirayu oleh teman-teman dekatnya untuk mengadakan perjalanan keluar negeri.

Atau pergi ke tempat-tempat yang bercampur baurnya antara lelaki dengan wanita dan tempat-tempat yang bergelimang dosa.

Dengan tujuan, untuk berekreasi dan menikmati pemandangan yang indah (menurut mereka).

Dan kemudian, anak muda yang tertipu tadi akhirnya sampai juga di tempat-tempat yang tidak ia kenal, lagi asing.

Baca juga:  Kontestasi Pemilu 2019 dan Tasawuf Politik

Sehingga, ia menjadi korban perangkap mereka (teman-teman yang buruk tersebut). Dan justru, ia akan berbuat sama dengan perbuatan mereka.

Di saat itulah, akal pikiran bersujud kepada nafsu syahwat dan menyerah kepadanya dengan penuh kerendahan dan kehinaan.

Waktu itulah, keimanan terlepas dan sifat malu menjadi hilang, kehormatan tercabik-cabik serta kemuliaan dilanggar dan diabaikan.

Itu semua adalah kesalahan. Itu semua adalah pangkal dari perbuatan zina.

Akibat Teman yang Buruk

Berapa banyak sudah para pemuda berguguran menjadi korban tayangan film-film porno. Bahkan, sampai terjatuh dari keyakinan yang adil. Yang kesemuanya adalah akibat dari teman-teman yang buruk.

Berapa banyak sudah para pemuda yang terjerumus ke dalam kubangan narkoba. Baik dengan mengonsumsi, menjual dan mengedarkannya.

Baca juga:  Pemdes Nanjungwangi Surian Sumedang, Bangun Jalan Lingkungan dengan Dana Desa

Ternyata, orang-orang yang di belakangnya tidak lain adalah teman-teman yang buruk.

Berapa banyak sudah para gadis yang menjadi korban perbuatan dosa dan maksiat, yang mana orang yang berada di belakang semua itu adalah teman-temannya yang buruk. Baik di lingkungan tempat tinggalnya, sekolah atau kampus.

Dihiasi indah, baginya perbuatan-perbuatan jelek tersebut. Sehingga, menjerumuskannya ke dalam perbuatan yang tak terpuji akibatnya.

Pembawa Minyak Wangi dan Peniup Besi

Mari kita perhatikan dan renungi bersama, hadis Nabi Muhammad SAW, yang menjelaskan tentang hakikat persahabatan dan dampak yang ditimbulkannya.

“Sesungguhnya, perumpamaan teman yang salih (baik) dan teman yang buruk, adalah laksana pembawa minyak wangi dan peniup besi (tukang besi).”

“Maka, si pembawa minyak wangi, bisa jadi menghadiahinya. atau engkau membeli minyak wangi darinya. Atau engkau mendapatkan bau yang harum darinya.”

Baca juga:  [CERPEN] Yang Datang Lalu Pergi

“Sedang pandai besi, maka pakaian kamu bisa terbakar karenanya. Atau engkau akan mendapatkan bau yang busuk darinya.” (Muttafaq ‘alaih).

Seorang penyair barkata: “Engkau oleh manusia diukur dengan siapa engkau berteman. Maka, bertemanlah dengan orang yang baik. Maka, kau dapatkan kemuliaan dan nama yang baik.”

Membersamai Orang Salih

Hendaknya, kita selalu bersama orang-orang salih, yang akan selalu mengingatkan yang hak dan selalu membimbing kita.

Baiknya, kita merenungi dan memikirkan tentang kondisi teman dan sahabat kita.

Karena sesungguhnya, jalan yang kita tempuh sangat panjang dan sulit.

Maka, bila kita mendapatkan teman yang mengarahkan ke jalan jannah, maka ikuti dan berpeganglah dengannya. Jangan sekali-kali meninggalkannya. Wallahu a’lam bishshawab.