Dishub Pasang Lampu Penerangan di Lokasi Rawan Jambret

lampu penerangan
DISHUB Pangandaran pasang lampu penerangan di Jalan Raya Parigi-Cigugur. doc warga/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Dinas Perhubungan Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat memasang lampu penerangan di Jalan Raya Parigi-Cigugur. Hal itu menyusul sering terjadinya tindak kejahatan yang disebut penjambretan.

Sekretaris Dinas Perhubungan Pangandaran Lingling Nugraha mengatakan, pemasangan lampu penerangan jalan umum atau PJU atas usulan dari warga setempat yang merasa resah.

Selain itu, berdasarkan keterangan beberapa sumber, dalam satu bulan terjadi tindak kejahatan yang dilakukan komplotan begal dengan aksi penjambretan.

“Kami memasang 4 lampu di lokasi rawan penjambretan. Di sekitar Dusun Sidahurip Rt08/05 Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi. Semoga warga bisa tenang, terutama para pemotor yang melintas di malam hari,” kata Lingling, Rabu (14/7/2021).

Sementara itu, Kepala Desa Cintakarya Wawang Darmawan menyampaikan, kejahatan yang terjadi di sekitar lokasi tersebut sudah memakan korban sebanyak 2 orang.

Baca juga:  Maksimalkan Pelayanan Perizinan Berbasis OSS, BKPM Sosialisasi di Pangandaran

“Kedua korban penjambretan itu perempuan. Mereka dijambret di lokasi yang sama dengan waktu yang berbeda. Memang di lokasi itu gelap, minim penerangan dan jauh dari rumah warga,” ucapnya.

Kronologi Kedua Korban Penjambretan

Pertama pemotor bernama Silvia Dewi Rindiani. Gadis berusia 21 tahun ini menceritakan kronologi penjambretan yang dialaminya. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (11/07/2021) sekitar jam 19.20 WIB, di Blok Kadu Dua, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi.

Silvia mengatakan, dirinya hendak pulang menuju rumahnya di Dusun Cibiru, Blok Cipancur, Rt06/02 Desa Cimindi, Kecamatan Cigugur. Saat melintas di jalan raya Parigi-Cigugur, tepatnya di Kadu Dua, dia dipepet pelaku yang mengendarai motor.

“Saya pulang dari tempat kerja (di warung objek wisata) Pantai Batu Hiu. Memang sih dari Parigi juga sudah ada motor lain yang mengikuti dari belakang,” kata Silvia.

Baca juga:  Penanggulangan Covid-19 di Pangandaran Diapresiasi DPRD

Silvia pun mengaku mengenali jenis sepeda motor pelaku. Pria berbadan tinggi yang mengenakan jaket hitam itu menggunakan motor Yamaha Vixion warna hitam dan memakai helm.

“Saya dipepet pelaku di lokasi yang gelap, jauh dari rumah-rumah lagi. Terus dia rebut tas, di dalamnya ada Handphone dan kartu ATM. Saya teriak minta tolong, tapi nggak ada orang,” ujar Silvia yang juga menyebutkan pelakunya langsung tancap gas.

Silvia juga menyebutkan, bahwa dirinya sempat berusaha mengejar pelaku sampai pertigaan Panglengseran. Namun tak terkejar lantaran pelaku terus memacu kendaraannya.

Korban kedua, pada Rabu (23/6/2021) sekitar jam 19.30 WIB, pemotor bernama Fitri Silviana juga mengalami hal serupa. Gadis berusia 22 tahun ini jadi korban penjambretan di lokasi yang sama.

Baca juga:  Pembayaran Pajak dalam Operasi Gabungan Mencapai Rp32 Juta

Dia tiba-tiba dipepet pelaku begal yang mengendarai sepeda motor jenis Yamaha Nmax warna hitam. Saat pelaku yang berboncengan itu merebut tas, Firti melakukan perlawanan hingga terjatuh dan mengalami luka di bagian wajah dan lutut.

“Saya jatuh dari motor sampai tersungkur. Kan mempertahankan tas, di dalamnya ada uang dan perhiasan. Wajah, mulut, tangan dan lutut ngalami luka,” kata Fitri warga Dusun Dukuh, Desa Parakanmanggu ini.

Dari kejadian tersebut, Fitri kehilangan emas 5 gram, gelang kaki dan uang tunai sebesar Rp500.000. Total kerugiannya sekitar Rp3 juta. Tak beda jauh dengan kerugian yang dialami Silvia. (R001/smf)