Bandung, Ruber.id – Kabar gembira bagi Maba, karena mahasiswa baru ITB bakal jalani kuliah tatap muka. Institut Teknologi Bandung (ITB) akan menjalankan kegiatan akademik secara daring atau tatap muka pada semester pertama Tahun Akademik 2021/2022.
Meski pandemi Covid-19 belum berakhir, namun ITB akan tetap melaksanakan kuliah tatap muka dan tidak daring lagi.
Kepastian Mahasiswa Baru ITB Jalani Kuliah Tatap Muka
Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Ir. Arief Hariyanto menegaskan di Bandung pada hari Selasa (18/5/2021).Ia menyebutkan bahwa Kondisi pandemi belum berakhir, protokol kesehatan akan menjadi fokus perhatian dalam pelaksanaan kegiatan akademik luring ini.
ITB secara sistematis dan penuh kehati-hatian melakukan berbagai upaya dalam mempersiapkan kegiatan akademik secara luring. Mulai dari semester mendatan dan melibatkan seluruh sivitas akademika ITB. Dari tahap persiapan untuk membangun tingkat kesadaran dan kewaspadaan sejak dini.
Saat ini mahasiswa ITB sudah dilibatkan dalam tahap persiapan belajar luring. Perwakilan dari setiap himpunan program studi mahasiswa sudah ikut dalam rapat-rapat persiapan.
Edukasi terus menerus kepada mahasiswa dan seluruh sivitas akademika akan menjadi kunci keberhasilan dan keselamatan pelaksanaan kegiatan luring di ITB.
Sebelumnya, ITB telah menjalankan kegiatan akademik secara terbatas sebagai fase uji coba. Kegiatan ujicoba ini meliputi aktivitas penelitian pascasarjana, penelitian tugas akhir, kuliah lapangan di ITB kampus Jatinangor, kuliah bauran pascasarjana di ITB kampus Jatinangor dan pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer (UTBK) sebanyak dua kali.
Pihak ITB sendiri tengah mengolah data mata kuliah yang akan dilaksanakan pada semester pertama tahun akademik 2021/2022 mendatang. Diharapkan pada awal Juni sudah dapat diumumkan kepada mahasiswa sehingga cukup waktu untuk mempersiapkan diri. “
Kegiatan akademik luring, menurut Arief akan difokuskan pada aktivitas yang membutuhkan pembelajaran langsung seperti praktikum, workshop, studio, kuliah lapangan dan tugas besar. “Protokol karantina mandiri 14 hari, atau test covid-19 akan menjadi syarat keikutsertaan mahasiswa,” tegasnya.
Protokol kesehatan yang ketat juga akan secara konsisten diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan akademik luring. “Seluruh fasilitas ITB akan dapat digunakan, termasuk penyediaan asrama, dan tetap dengan prokes yang ketat,” kata Arief.
Tim satgas COVID-19 dibentuk di tiap fakultas agar mahasiswa baru ITB bisa belajar secara luring. Mereka juga akan menjadi tulang punggung pengawasan pelaksanaan.(CW-005 Putra)
