Pantai Madasari, Memiliki Asal Nama dan Legenda Rakyat

Madasari
PANTAI Madasari memiliki asal nama dan legenda rakyat. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Madasari yang kini jadi objek wisata pantai memiliki asal nama dan legenda rakyat.

Pantai Madasari berada di Desa Masawah, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kepala Desa Masawah Ukan Suganda mengatakan, kawasan Madasari konon merupakan hutan belantara.

“Hutan belantara ini jadi tempat persembunyian zaman penjajahan Belanda,” kata Ukan, Senin (18/10/2021).

Nama daerah ini dulunya Madang Nyari, yang artinya madang adalah makan dan nyari adalah enak.

“Kalau diuraikan dua kalimat Madang dan Nyari memiliki arti makan enak,” ujarnya.

Seiring perkembangan waktu, hutan belantara Madang Nyari menjadi sebuah perkampungan yang dijadikan pemukiman warga.

“Orang pertama yang membuka lahan hutan belantara jadi pemukiman warga ini adalah Daeng Danto,” tuturnya.

Baca juga:  Libur Maret 2021, Ini Rekomendasi Objek Wisata Pilihan di Pangandaran

Daeng Danto merupakan seorang berdarah Suku Bugis yang mengembara dan singgah di Madang Nyari.

“Setelah ramai jadi pemukiman warga akhirnya mengubah nama Madang Nyari menjadi Madasari,” terangnya.

Padanan kata Madasari memiliki arti dua kalimat yang disatukan, yakni Mada dan Sari.

“Mada artinya makanan dan Sari artinya rasa. Jadi artinya makanan yang memiliki rasa yang enak,” ucap Ukan.

Setelah menjadi nama Madasari, aktivitas warga setempat tidak terlepas dari melaut dan bercocok tanam.

Mayoritas warga sekitar Madasari berpenghasilan menjadi nelayan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Ukan menyebutkan, Pantai Madasari memiliki 12 lokasi yang sering dikunjungi wisatawan. Yakni Gedogan, Sodong Gede, Karang Segeh, Batu Leuit, Kalapa Satangkal.

Baca juga:  Anggota DPRD Pangandaran Salurkan Paket Sembako ke Warga Isoman

Kemudian Pulau Manggar, Pulau Hawu-hawu, Panon Nyampay, Balekambang, Legok Bancet, Patuguran dan Legok Kalapa.

“Nama Madasari kini terkenal ke publik lantaran keindahan alam laut dan jadi tempat wisata,” sebutnya.

Pengubahan nama dari Madang Nyari ke Madasari jadi representasi banyaknya wisatawan yang ingin berlibur.

Bahkan hanya sekedar menikmati makan di lokasi Madasari.

“Setiap lokasi memiliki fungsi yang berbeda. Namun ada beberapa tempat yang memiliki keterkaitan dengan tempat lainnya,” kata Ukan. (R001/smf)