PKS Muda Sumedang Nobar Film Preman Pensiun

Relawan PKS Muda Sumedang Nobar Film Preman Pensiun
Lewat nobar Film Preman Pensiun, relawan PKS Muda Sumedang ciptakan konsep konsolidasi berbeda. dok/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id Sejumlah relawan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) muda di Kabupaten Sumedang. Baru saja melakukan konsolidasi dengan Nobar Film Preman Pensiun, yang dilaksanakan di Plaza Asia Sumedang.

Ini memang berbeda dari konsolidasi yang dilakukan oleh para relawan tersebut. Yakni dengan cara nonton bareng (Nobar) film Preman Pensiun, di Bioskop 21 Plaza Asia Sumedang.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut. Selain dihadiri oleh sejumlah petinggi partai, acara nobar juga turut diramaikan. Dengan kehadiran sejumlah artis yang membintangi film Preman Pensiun.

“Yang hadir di sini ada 172 relawan PKS muda se Kabupaten Sumedang. Mereka senang dengan konsep nobar seperti ini,” ujar Koordinator PKS muda perdapil. Dea Saepudin kepada ruber.id, Minggu (20/1/2019).

Baca juga:  Cerita Mang Aceng, Petani Sumedang Jualan Mangga Gedong Gincu di Thamrin 10

Dea menjelaskan, seluruh relawan PKS muda tersebut. Terdiri dari para pemilih pemula dan milenial. Mereka tersebar di setiap dapil wilayah Kabupaten Sumedang.

“Iya, rata-rata mereka dari kalangan mahasiswa dan pelajar,” sebut Dea.

Sementara itu, politisi PKS yang duduk di bangku legislatif Provinsi Jawa Barat. Ridho Budi Utama menilai, konsolidasi yang digagas oleh relawan PKS muda tersebut memiliki konsep menarik.

“Melalui nobar ini suasana konsolidasi jadi terkesan santai dan ringan. Tidak terlalu serius, tapi cukup efektif,” kata Ridho.

Ridho yang kini kembali mencalonkan di legislatif tingkat pusat dari dapil Sumedang, Majalengka dan Subang. Menerangkan, PKS kini mulai banyak diminati oleh kalangan milenial.

Baca juga:  Ciptakan Politisi Andal di Ciamis, Didi Sukardi Gelar Akademi Politik KDS

“PKS ini memang dikenal sebagai partai Islam. Tapi, kami sebagai relawan muda juga terus mengikuti perkembangan yang ada. Kami juga turut menggemari kebudayaan dan kesenian. Khususnya, perfilman Indonesia,” tuturnya. (Arsip ruber.id)