Pada kasus batuk, penyebab yang dialami bayi, anak-anak dan dewasa sama. Antara lain infeksi saluran pernapasan, asma dan GERD.
Namun, jika batuk pada si kecil berlangsung lama, bisa jadi terjadi infeksi saluran pernapasan yang serius.
Selain itu, sebagai orang tua, Anda juga harus waspada bila si kecil menunjukkan gejala batuk rejan.
Gejalanya yakni berupa suara lengkingan di setiap tarikan napas dalam-dalam setelah batuk. Kemudian batuk yang hebat dan intens yang mengeluarkan dahak kental.
Jika kasusnya seperti itu, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Agar tidak terserang batuk, hindari faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko mengalami batuk. Seperti menghirup zat yang membuat iritasi saluran pernapasan, merokok, memiliki alergi, dan bekerja di tempat dengan polusi yang tinggi.
Sekadar informasi, berdasarkan penyebabnya, batuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu batuk akut (berlangsung dalam jangka pendek) dan batuk kronis (berlangsung dalam waktu yang lama).
Batuk akut umumnya disebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (URTI) yang menyerang tenggorokan atau sinus, contohnya adalah pilek, flu, radang tenggorokan, dan sinusitis.
Penyebab lain yakni Infeksi Saluran Pernapasan Bawah (LRTI) yang memengaruhi paru-paru atau saluran udara bagian bawah, contohnya bronchitis akut atau pneumonia.