Kembalikan Ekosistem di Taman Nasional Gunung Merapi, Ratusan Pohon Asli Ditanam

Snapshot
BALAI Taman Nasional Gunung Merapi tanam ratusan pohon di wisata Gumuk Indah, Desa Mriyan, Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/3/2020). jolar/ruber.id

JAWA TENGAH, ruber.id – Balai Taman Nasional Gunung Merapi (BTNGM) menanam ratusan pohon di lokasi wisata Gumuk Indah, Desa Mriyan, Kecamatan Tamansari, Boyolali, Jawa Tengah.

Penanaman pohon yang dilakukan BTNGM bekerjasama dengan sejumlah pihak dan warga sekitar.

Penanaman 400 bibit pohon ini ditujukan memulihkan ekosistem di kawasan yang rusak atau lahan kosong di wilayah tersebut.

Kepala BTNGM Pujiati menyebutkan, penanaman ratusan bibit pohon ini untuk mengembalikan ekosistem semula.

“Kami coba penuhi kawasan yang rusak ini dengan lima jenis bibit tanaman asli.”

“Lima jenis bibit itu puspa, sarangan, pasang, tesek, dan brasan. Semua bibit dari BTNGM,” ucapnya di kawasan BTNGM Desa Mriyan.

Baca juga:  Guru di Purworejo Dituntut Kuasai Pembelajaran Daring

Dari lima jenis tanaman ini, kata dia, tanaman yang termasuk dilindungi yakni ratusan bibit pohon jenis sarangan.

“Bibit yang lainnya, kalau masuk dalam kawasan konservasi itu juga masuk pohon yang dilindungi,” sebutnya.

Melalui kegiatan ini, dia berharap kawasan BTNGM ini dapat kembali pulih.

Sebab, kata dia, apabila ekosistem asli tersebut rusak karena terkena erupsi Gunung Merapi maupun kebakaran, maka harus dipulihkan dengan tanaman jenis aslinya.

“Tingkat kerusakan setelah 2010 saat waktu terkena erupsi, cukup banyak.”

“Dan kami, menggalakan penanaman pohon itu dengan mengajak perguruan tinggi hingga pemerintah,” jelasnya.

Pujiati menjelaskan, hingga saat ini masih banyak kawasan BTNGM yang kosong untuk dipulihkan kembali.

Baca juga:  Bawaslu Purworejo Hindari Klaster Corona Baru dari Penyelenggara, saat Verfak Bacaper Pilkada

Dalam kawasan ini ada zona inti, zona rimba, ada juga zona pemanfaatan, serta zona yang benar-benar dilindungi.

“Tapi tidak gundul semua, hanya beberapa saja yang bolong-bolong. Makanya kita tanami.”

“Kalau zona pemanfaatan itu masuknya ke kawasan wisata. Jadi kawasan taman nasional sebagai menara air untuk warga sekitar,” jelasnya. (R008/Jolar)

Baca berita terkait lainnya: Gunung Merapi Meletus, Abu Tipis Hujani Boyolali dan Klaten Jawa Tengah