Kebakaran Pesantren di Sumedang: Pakaian, Buku, Uang Tunai dan Kitab Milik Ratusan Santri Ikut Terbakar

Pesantren di sumedang terbakar ruber id
BUPATI Sumedang H Dony Ahmad Munir bersama KH Sa'dulloh meninjau lokasi kobong yang hangus terbakar, Senin pagi kemarin. ist/ruber.id

SUMEDANG, ruber.id – Selain menghanguskan tiga kobong, kebakaran yang melanda Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah juga membuat seluruh barang berharga milik ratusan santri ludes terbakar, tak tersisa.

Diketahui, kebakaran hebat di Pesantren Al Hikamussalafiyah di Desa Sukamantri, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini terjadi pada Senin (14/10/2019) pagi.

Diduga, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik. Percikan api kemudian membesar dan menghabiskan tiga kobong santri.

Pimpinan Ponpes Al Hikamussalafiyyah KH Sa’dulloh menyebutkan, kebakaran besar yang melalap tiga ruang kobong santri ini diduga sumber api dari lampu pecah di salah satu ruang kobong atau kamar santri.

“Awalnya itu listrik padam, saat menyala terjadi korsleting. Menurut saksi dari anak-anak santri, ada lampu pecah, lalu tiba-tiba terbakar.”

Baca juga:  Agar Jadi Contoh Bagi Warga, PNS Siap Ngantor Naik Angkot

“Sumber api muncul dari atas, setelah itu jatuh menimpa kasur dan akhirnya menyala ke mana-mana,” ujar Sa’dulloh.

Sa’dulloh menerangkan, tidak ada satu barang berharga pun yang berhasil diselamatkan.

Dan semua kebutuhan santri seperti pakaian, buku, uang tunai, hingga kitab yang selama ini telah digunakan untuk belajar hangus terbakar.

Sa’dulloh menambahkan, bangunan yang terbakar merupakan tiga ruangan asrama santri laki laki, dengan luas bangunan yang terbakar 7×8 meter persegi dan dihuni lebih dari 100 santri.

“Saat kejadian, sebagian besar santri sedang mengikuti kegiatan belajar di bangunan lain.”

“Ada dua orang lagi tidur karena sakit tapi berhasil diselamatkan temannya. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” ucap Sa’dulloh.

Baca juga:  Ini Kata KPU, Bawaslu dan Kapolres Sumedang Sebelum Melakukan Nobar Debat Capres

Sementara itu, Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir bersama Dinsos P3A, BPBD, Satpol PP dan Tagana Sumedang langsung meninjau lokasi kebakaran dan memberikan bantuan kepada pesantren.

Dony menyampaikan keprihatinannya atas musibah kebakaran yang terjadi di Pondok Pesantren Al Hikamusalafiyah, yang dikenal sebagai pesantren pencetak tahfiz Alquran ini.

Dony memastikan, pemerintah akan segera memberikan bantuan rehabilitasi bangunan pesantren dan melakukan tindakan trauma healing kepada para santri.

Selain itu, kata Dony, dalam rangka kesiapan menghadapi bencana, ke depan, pemerintah juga akan melakukan program Tagana masuk pesantren.

Tujuannya, kata Dony, untuk memberikan informasi atau sosialisasi dalam menghadapi kejadian bencana alam.

“Ini tentunya menjadi pelajaran bersamaz agar lebih hati hati.”

Baca juga:  Sumedang Terapkan PPKM Level 4, Ini Penjelasannya

“Dan dalam rangka kesiapan menghadapi bencana, tidak hanya pemerintah, ke depan masyarakat juga harus bisa memahami bagaimana me-manage ketika bencana terjadi.”

“Terinspirasi hal itu, ke depan akan ada program Tagana masuk pesantren untuk memberikan informasi atau sosialisasi bagaimana menghadapi bencana alam seperti kebakaran, gempa bumi, longsor, dan lainnya,” ujar Dony. luvi