Kasus Covid-19 Meledak, 62 Rt di Pangandaran Zona Merah

rt di pangandaran
BUPATI Pangandaran Jeje Wiradinata. dede/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Sebanyak 62 Rt atau rukun tetangga di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat masuk dalam zona merah Covid-19. Sedangkan status daerah masuk pada zona orange.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, bagi 62 Rt tersebut tidak boleh menyelenggarakan kegiatan apapun. Bahkan Pemkab sudah merekap 13 poin yang tidak boleh dilakukan di lingkungan puluhan Rt tersebut.

“Rt di Pangandaran yang zona merah Covid-19 tidak akan diizinkan melaksanakan kegiatan apapun. Kalau ada yang melanggar akan diberi sanksi,” kata Jeje belum lama ini.

Berdasarkan data pada Selasa (22/6/2021) kasus konfirmasi Covid-19 total 2.532 orang. 2.291 orang di antaranya sembuh; aktif 47 orang; isolasi di RSUD Pandega 133 orang. Kemudian yang meninggal dunia 61 orang, laki-laki 1.033 orang dan perempuan 1.499 orang.

Baca juga:  Ledakan Puncak Corona Diprediksi April-Mei, Ridwan Kamil: Siapkan 1 Lantai di RSUD Pandega!

Jeje menyebutkan, koordinasi dalam penanganan Covid-19 penting dilakukan hingga ke tingkat Rt. Seperti pencegahan dan vaksinasi.

“Peta zona hingga ke Rt karena memengaruhi cara penanganan dan pencegahan,” sebutnya.

Jeje menjelaskan, untuk 62 Rt yang masuk zona merah tidak boleh mengadakan kegiatan apapun. Pihaknya sudah merekap 13 poin yang tak boleh dilakukan di lingkungan Rt yang masuk zona merah. Seperti hajatan, kumpul-kumpul dan sebagainya.

Rekap Kasus Corona

Rekap kasus Corona di Pangandaran sampai Kamis siang tercatat sebanyak 191 orang, 49 di antaranya menjalani perawatan di RSUD Pandega dan 142 lainnya menjalani isolasi mandiri.

Sementara itu, ketersediaan tempat perawatan di RSUD Pangandaran tersisa 31 tempat tidur. Punya 80 tempat tidur, jadi BOR masih relatif aman, tersisa 31.

Baca juga:  Indeks Reproduksi Virus Corona di Pangandaran Tertinggi, Bupati Jeje Protes ke Gubernur Jabar

Untuk mengantisipasi kondisi kekurangan tempat perawatan, Jeje mengaku sudah menyiapkan skenario penambahan 40 bed di Puskesmas-Puskesmas.

“Kalau angka terus naik, bed di RSU penuh, kita fungsikan 40 bed yang ada di Puskesmas-Puskesmas DTP untuk dijadikan tempat perawatan pasien Corona.”

“Jadi nanti dipilah, yang gejalanya parah sekali dirawat di RSU untuk yang tidak terlalu parah di Puskesmas. Kan yang punya ventilator hanya RSU,” terangnya. (R001/smf)

BACA JUGA: Jumlah Hewan Qurban di Pangandaran Diprediksi Menurun