Kadisdik Jabar: Seragam Putih Abu Punya Sejarah dan Makna Besar

Seragam Putih Abu Punya Sejarah dan Makna Besar
Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi. ist/ruber.id

BERITA EDUKASI, ruber.id – Tidak hanya pelajar SMA, kini seragam putih abu marak digunakan oleh berbagai kalangan.

Penggunaan seragam putih dan abu-abu oleh nonpelajar ini, kerap menjadi tema dalam sejumlah kegiatan.

Seperti yang terjadi pada perayaan hari ulang tahun artis Ussy Sulistiawaty ke-41 beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, mulai dari Yuni Shara, Reza Artamevia hingga Melly Goeslaw kompak menggunakan seragam SMA putih dan abu-abu.

Ironisnya, belum lama ini viral di medsos para pemandu lagu menggunakan pakaian seragam SMA putih-abu di Tempat Hiburan Malam (THM) Infinity Jalan MH. Thamrin Lippo, Cikarang Selatan.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat (Jabar) Dedi Supandi pun menanggapi fenomena tersebut.

Baca juga:  Guru MA Tanggapi Polemik Buku Fiqih Berisi Khilafah di Pangandaran

Menurutnya, seragam putih-abu yang digunakan oleh anak SMA memiliki sejarah dan makna yang besar.

“Negara tidak asal-asalan tentunya. Penggunaan seragam bagi seluruh sekolah kan tujuannya itu untuk menumbuhkan rasa persamaan yang selaras dengan sila ketiga. Yakni, persatuan Indonesia,” ujar Dedi, Selasa, 6 September 2022.

Sejarah Seragam SMA Putih Abu

Dedi menjelaskan, sejarah seragam SMA putih abu-abu sendiri, berkaitan dengan Surat Keputusan 052/C/Kep/D.82 yang dikeluarkan oleh Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Tujuannya, guna menghilangkan sikap eksklusivitas agar kesenjangan yang terjadi antarpeserta didik berkurang.

“Sehingga, tidak ada lagi perbedaan antar peserta didik antara lain suku, agama, ras, dan golongan dalam mengakses pendidikan,” katanya.

Baca juga:  Cegah Gagal Paham, Kadisdik Jabar Instruksikan Sekolah Hentikan Rapat Komite

Dedi menilai, ada makna yang besar di balik warna putih dan abu-abu pada seragam pelajar SMA.

Di mana hal itu, menggambarkan ketenangan dan kedewasaan yang sudah mulai dimiliki oleh anak pada jenjang tersebut.

“Begitu pula pada seragam SD dan SMP. Semua ada maknanya kenapa SD putih dan merah, atau SMK putih dan biru,” katanya.

Terkait penggunaan seragam putih dan abu-abu oleh nonpelajar, Dedi menilai, memang bukan suatu hal yang menyalahi aturan.

Namun, Dedi berharap, nonpelajar yang menggunakan seragam putih abu-abu jangan kebablasan.

“Misalnya seperti yang viral di media sosial itu, seragam putih abu digunakan di tempat hiburan malam. Kan ini mencoreng dunia pendidikan. Makanya saya setuju kalau ini ditindak lebih lanjut,” katanya.