Petani Pangandaran Diimbau Jual Gabah ke Lumbung Padi

Petani Pangandaran Diimbau Jual Gabah ke Lumbung Padi
Foto petani di Pangandaran. R001/ruber.id

BERITA PANGANDARAN, ruber.id – Dinas Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengimbau petani untuk menjual gabah ke lumbung padi.

Biasanya harga beli gabah ke petani oleh pengusaha nakal pada musim panen dibeli dengan harga murah.

Imbauan tersebut, dalam rangka mencegah monopoli harga yang dilakukan mereka.

Kabid Ketahanan Pangan di DKPKP Pangandaran Rusyana mengatakan, harga beli lumbung padi ke petani diatur berdasarkan Harga Pembelian Pemerintah atau HPP.

HPP ke petani oleh lumbung padi untuk Gabah Kering Giling (GKG) sebesar Rp5.300/kilogram.

Sedangkan, harga beli Gabah Kering Panen (GKP) atau padi yang belum dijemur Rp4.200/kilogram.

“Berbeda dengan harga yang ditentukan oleh pengusaha. Biasanya padi hasil panen petani dibeli dengan harga murah,” kata Rusyana, Kamis (2/9/2021).

Baca juga:  SPP Pangandaran Berhasil Ciptakan Kopi Tradisional 

Berdasarkan survei harga yang dilakukan, para pengusaha saat ini membeli gabah kering giling ke petani dengan harga Rp3.600/kilogram.

“Untuk itu kami mengimbau petani alangkah baiknya menjual hasil panennya ke lumbung padi.”

“Selain HPP untuk jual beli gabah, lumbung padi juga memiliki standar harga jual beli beras,” tuturnya.

Rusyana menyebutkan, lumbung padi menjual beras dengan harga Rp8.700/kilogram untuk kelas medium.

Sedangkan, untuk beras premium menjual dengan harga Rp11.000/kilogram.

“Harga beras juga terjadi perbedaan antara di lumbung padi dengan di pasar.”

“Di pasar untuk beras medium Rp10.800/kilogram, sedangkan beras premium Rp12.000/kilogram,” sebutnya.

Ajakan DKPKP kepada petani untuk jual beli gabah dan beras melalui lumbung padi sebagai salah satu upaya agar ketahanan pangan di Pangandaran bisa terkendali.

Baca juga:  Sering Tergenang Air Payau, Petani di Pangandaran Kini Bisa Tetap Panen Padi

“Pengendalian harga padi dan beras bisa terkontrol jika transaksi hasil panen padi masyarakat dilakukan melalui lumbung padi,” ucapnya.