Festival Kopi Sumedang, Wabup: Petani Jangan Tergiur Sistem Ijon

Festival Kopi Sumedang Ke 3
Wabup Sumedang saat mengunjungi salah satu stand petani kopi di Festival Kopi Sumedang. R003/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Wakil Bupati Sumedang H Erwan Setiawan mewanti-wanti para petani kopi Sumedang agar tidak menjual kopi dengan sistem ijon.

Menurutnya, sistem ijon sangat merugikan petani karena harga beli dari bandar atau tengkulak dalam keadaan belum matang.

Selain itu, harga yang sangat murah dan belum terlihat seluruh hasilnya.

“Komunitas kopi dan Diskoperindag harus lebih aktif lagi membina para petani kopi.”

“Supaya mereka tidak menjualnya dalam bentuk biji mentah. Saya harap mereka bisa menjual ketika panen sehingga harganya tinggi dan dapat meningkatkan kesejahteraan,” ujarnya.

Erwan menyebutkan, Pemkab Sumedang berupaya membantu fasilitasi dan akan mencari solusi terbaik setelah banyak mendengar keluhan akibat praktek ijon kopi.

Baca juga:  Melalui Program Serbu, Baznas Sumedang Kembangkan Potensi Daerah

Pemkab Sumedang, kata Erwan, juga akan membantu dari sisi regulasi melalui Peraturan Bupati (Perbup).

“Selain membantu dari segi permodalan dan pemasaran, kami akan buatkan Perbup.”

“Yang isinya, semua instansi pemerintah mulai dari desa/kelurahan sampai kecamatan juga perusahaan yang ada di Sumedang harus mengonsumsi kopi Sumedang,” tuturnya.

Sementara, Ketua Panitia Pelaksana  Rauf Nuryama menyampaikan, Festival Kopi Sumedang ke-3 ini akan berlangsung dua hari, 26-27 Oktober 2021.

“Festival kali ini mengusung tema Budayakan Kopi Sumedang, Bukan Kopi Sembarang.”

“Melalui acara ini, kita upayakan bagaimana supaya kesejahteraan para pelaku usaha kopi dari hulu sampai hilir.”

“Mulai dari para petani kopi, prosesor dan penyeduh kopi meningkat, juga dalam rangka mewujudkan Sumedang Simpati 2023,” ucapnya.

Baca juga:  Polsek Pamulihan Sisir Warung Penjual Miras di Jalan Bandung-Cirebon

Penulis/Editor: R003