Dunia Pendidikan di Sumedang Rawan Pungli

SOSIALISASI Saber Pungli dilaksanakan di Aula Tampomas, Sumedang

Dunia Pendidikan di Sumedang Rawan Pungli

SUMEDANG, ruber.id — Sumber Daya Manusia (SDM) unggul di bidang pendidikan akan tercoreng dengan perilaku oknum yang melakukan pungutan liar (Pungli).

Ketua Pelaksana Sosialisasi Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) Rohaendi mengatakan, kegiatan dalam rangka pencegahan pungli ini agar pemerintahan berjalan secara efektif dan efisien, khususnya di sektor penyelenggara pendidikan (SD, SMP, dan SMA).

“Sosialisasi ini merupakan rangkaian kegiatan Saber Pungli Tahun 2019. Semoga saja mampu memberikan pemahaman terkait pungli yang merugikan masyarakat agar setiap aktifitas pelayanan publik bersih dari pungli,” katanya usai Sosialisasi Saber Pungli yang dilaksanakan di Aula Tampomas, Selasa (26/11/2019).

Di tempat yang sama, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menyampaikan, keberadaan pungli saat ini tidak terlepas dari sejarah masa lalu.

Baca juga:  Bansos Dana Desa untuk Warga Terdampak Corona di Sumedang Sudah Disalurkan Rp16 Miliar

Bahkan, kata Erwan, pungli menjadi satu budaya yang telah melembaga dan merupakan penyakit masyarakat, baik di level birokrasi, swasta, maupun masyarakat secara umum, termasuk dalam lembaga pendidikan.

“Pemberantasan pungli harus dilakukan secara terpadu atau cara pembinaan mental dan moral (Moralistik), bisa juga dengan cara penanggulangan gejala (Abolisionostik) sebagai tindakan preventif,” tuturnya.

Terlebih, menurut Erwan, acara sosialisasi tersebut juga sebagai upaya pencegahan terjadinya pungli. Pungli yang dilakukan oleh individu maupun organisasi/kelompok tentu akan menghambat pelayanan prima.

“Selain menghambat pelayanan prima, juga akan menimbulkan efek biaya tambahan yang tentunya akan membebani masyarakat,” ujarnya.

Erwan menerangkan, terkait dengan bidang pendidikan kegiatan pungli sangat bertolak belakang dengan fungsi pendidikan itu sendiri.

Baca juga:  Bupati Sumedang Lantik 6 Kepala OPD Baru

“Fungsi mewujudkan SDM unggul akan tercoreng dengan perilaku oknum yang melakukan pungli itu sendiri.”

“Selain bertentangan dengan tujuan pendidikan, perilaku tersebut juga menjadi contoh buruk bagi peserta didik yang akan terekam dalam hidupnya,” terangnya.

Erwan mengimbau, kepada semua lapisan masyarakat untuk merapatkan barisan dalam bentuk apapun pungli itu, karena pungli itu tidak benar dan bertentangan dengan hukum.

“Mari tumbuhkan sikap peduli dan disiplin pada diri sendiri agar ditiru sama anak-anak didik kita. Walaupun pungli itu dianggap kecil, tapi jangan sekali-kali berani melakukannya,” imbaunya.

Erwan berharap, setelah dilaksanakan Sosialisasi Saber Pungli ini tidak ada lagi kegiatan pungli di Kabupaten Sumedang, khususnya di dunia pendidikan lantaran dianggap rawan.

Baca juga:  Bupati Sumedang Pastikan Pegawai Non-ASN di Seluruh OPD Terlindungi BPJamsostek

“Isu yang berkembang di masyarakat kan pungli itu kerap terjadi di dunia pendidikan. Kalau menemukan, masyarakat harus berani melaporkan pada Tim Saber Pungli di Kabupaten Sumedang,” tegasnya.

Sementara, kata Erwan, jika setiap sekolah meminta sumbangan kepada orang tua siswa harus mendasar dan disepakati bersama antara orang tua, guru, kepala sekolah, serta dinas pendidikan.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Ketua Tim Tindak II Saber Pungli Provinsi Jawa Barat Kompol Gatot Satrio Utomo dan Anggota Posko Saber Pungli Bripda Ega Abdulrahman.

Hadir pula Kepala Inspektorat sekaligus Wakil Ketua I Saber Pungli Sumedang Subagio dan perwakilan Kepala Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru, serta komite sekolah. red