Dony Optimistis Sumedang Jadi Gerbang Pariwisata Jawa Barat

Festival prabu geusan ulun
Festival Prabu Geusan Ulun, salah acara seni budaya yang rutin digelar di Sumedang.

BANDUNG, ruber – Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir optimistis membangkitkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Sumedang, bahkan menjadikan Kota Tahu sebagai gerbang pariwisata Jawa Barat.

Pembangunan sarana pusat seni budaya Sumedang Larang jadi langkah awal dalam upaya pelestarian seni budaya Sumedang. Nantinya di tempat tersebut akan dijadwalkan pagelaran setiap kesenian dan kebudayaan di Kabupaten Sumedang.

Hal itu diungkapkan Dony saat menyampaikan sambutan dalam acara Focus Group Disscusion dengan tema ‘Menuju Sumedang sebagai Puseur Budaya Sunda dan Pintu Gerbang Pariwisata di Jawa Barat tahun 2019’ di Hotel Puri Khatulistiwa, Kecamatan Jatinangor, Rabu (23/1/2019).

“Kami ingin mengembangkan wilayah ekonomi yang tentunya ditandai dan didukung oleh kearifan budaya lokal. Di antaranya meningkatkan perekonomian Sumedang yaitu Sumedang Kreatif ekonominya,” ungkap Dony.

Baca juga:  Kampung Kolecer di Tasikmalaya, Lokawisata Instagramable dan Beda dari yang Lain

Menurut Dony, budaya dan pariwisata menjadi salah satu di antara beberapa sektor penentu ekonomi masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan guna memaksimalkan potensi kepariwisataan yang ada di Kabupaten Sumedang.

“Bukti nyata kami untuk menjadikan Sumedang sebagai pintu gerbang pariwisata Jawa Barat adalah dengan adanya rencana terkait pembangunan sarana pusat seni budaya Sumedang Larang, tepatnya berada di Kecamatan Rancakalong, dengan lahan seluas tiga hektare yang anggaran tahap pertamanya telah dialokasikan dari Pemerintah Provinsi senilai Rp5 miliar,” ungkapnya.

“Selain itu untuk mempermudah dan meningkatkan para pelaku ekonomi kreatif yang ada di Sumedang, tentu dengan terdapatnya sarana seni budaya di kita ini diharapkan Sumedang kedepan akan menjadi pintu gerbang pariwisata Jawa Barat,” ujar Dony menambahkan.

Baca juga:  Kronologis Petani asal Paseh Sumedang Tewas di Kebunnya

Kaitan dengan hal tersebut Dony berpesan kepada masyarakat Sumedang agar dapat mengikuti dan memanfaatkan sarana tersebut dengan seoptimal mungkin.

“Melalui kegiatan pada hari ini saya harap para peserta focus group disscusion dapat mengkritisi sejauh mana metode yang diberikan sehingga dapat membentuk pemahaman dam dorongan agar seluruh masyarakat Sumedang mampu mengimplementasikan esensi dari budaya Sunda,” pungkasnya.

Pada kesempatan tersebut diberikan pula piagan penghargaan kepada Bupati Sumedang sebagai pelaku, pegiat, pelestari budaya dari Rumah Pemikir Indonesia.

Hadir pada kesempatan tersebut Ketua BPC HIPMI Sumedang, Direktur Rumah Pemikir Indonesia, Kadisparbud Jawa Barat, Kadisparbud Kabupaten Sumedang, para narasumber dan tamu undangan lainnya. Red

loading…