EKBIS  

Mahasiswa Unpad Rintis Bisnis Kaos Akulturasi Sunda dan Jepang

Kaos Akulturasi Sunda Dan Jepang Mahasiswa Unpad
Kaos Akulturasi Sunda dan Jepang buatan mahasiswa Unpad. dok/ruber.id

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Belajar berbisnis di kalangan mahasiswa sudah menjadi hal yang biasa. Seperti mahasiswa Unpad yang merintis usaha kaos akulturasi Sunda dan Jepang ini.

Apalagi, faktor jauh dari orang tua mengharuskan mahasiswa hidup mandiri dengan keuangan yang sangat terbatas.

Seperti dilakukan Boby Anggara, mahasiswa semester 3 asal Lampung yang merantau dan berkuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, Sumedang.

Bercita-cita menjadi pengusaha, saat ini dia mulai merintis usahanya dengan memulai bisnis kaos akulturasi Sunda dan Jepang.

Boby mengatakan, keinginannya menjadi pengusaha membuat dirinya belajar berbisnis dari sekarang.

Walaupun usahanya baru berjalan 2 bulan. Namun, tampaknya banyak mahasiswa yang tertarik dengan kaos yang dijualnya.

Baca juga:  Bejat, Siswi SMP di Sumedang Dicabuli 5 Orang Secara Bergiliran

“Menarik pelanggan paling dengan konsep kaos dan kontennya,” ujar Boby kepada ruber.id, Kamis (10/1/2019).

Selain mempromosikan kaosnya melalui akun instagram, Boby juga mempromosikan dengan cara menawarkan produknya secara langsung kepada teman-teman dekatnya.

Sejauh ini, menurut Boby, kesulitan yang dialami dalam berbisnis adalah dalam hal promosi.

Modal yang kurang juga menjadi kendala terbesar.

“Dari awal itu harus punya kerangka pikiran bisnisnya mau dibawa kemana arahnya.”

“Harus punya target, dan harus fokus juga,” ujar Boby.

Mahasiswa Unpad asal Bekasi Farhan Muttaqin mengaku menyukai kaos yang dijual Boby.

“Konsepnya baru. Karena sejauh yang aku temui, baru Boby yang membuat akulturasi Sunda dan Jepang sebagai ide produk,” ucapnya kepada ruber.

Baca juga:  Pasien Positif Corona Tersebar di 14 Kecamatan, Sumedang Kaji PSBM

Farhan Muttaqin mengatakan, awal mula mengetahui ada kaos akulturasi Sunda dan Jepang dari akun Instagram Boby yang diubah menjadi akun promosi kaosnya.

Soal kualitas kaos yang ditawarkan, kata dia, sangat bagus tapi harganya relatif cukup mahal.

Tapi, kata dia, di balik mahalnya harga kaos yang ditawarkan, tidak menyesal membelinya karena merasa senang punya kaos akulturasi Sunda dan Jepang.

“Perhatikan bahannya, tebal tipisnya, halus kasarnya. Lalu ambil yang paling nyaman,” sebutnya.

Selain Farhan Muttaqin, Thariq Fernanda, mahasiswa Unpad asal Jakarta juga mengaku senang dengan kaos akulturasi Sunda dan Jepang buatan Boby.

Menurut Thariq, desain kaosnya yang simpel, menarik dan tidak terlalu mencolok justru jadi daya tarik.

Baca juga:  Mengintip Manisnya Usaha Susu Murni di Sumedang

“Bahannya yang adem dan tidak ngetat membuat nyaman dipakai untuk kuliah, jalan-jalan bersama teman, dan enak dipakai tidur,” akunya.

Biasanya, Thariq menggunakan kaos tersebut dengan luaran jaket atau luaran kemeja lengan panjang, kemudian lengannya digulung sampai siku.

“Harganya lumayan terjangkau, apalagi buat kita yang notabene anak kuliahan yang punya uang pas-pasan,” katanya. (Arsip ruber.id)