PATBM Desa Ungkal Sumedang, Cegah Kekerasan Terhadap Anak

PATBM Ungkal Sumedang For Kekerasan Terhadap Anak
PATBM Ungkal Sumedang cegah kekerasan terhadap anak. ils/net

BERITA SUMEDANG, ruber.id – Langkah Pemerintah Desa Ungkal, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang dalam mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak patut mendapat acungan jempol.

Ya, Desa Ungkal membentuk pengurus Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di Sumedang.

Kepala Desa Ungkal Deden Sudinta menyebutkan, PATBM terbentuk dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap anak, dengan upaya pencegahan secara mandiri.

Tim PATBM Desa Ungkal, kata Deden, akan gencar melakukan penyuluhan terhadap warga.

Penyuluhan terutama untuk memberikan pemahaman sekaligus mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak di Desa Ungkal.

“Selama ini kan kekerasan anak terjadi pada komunitas warga itu sendiri.”

“Dengan keterlibatan warga melalui PATBM ini, kami berharap, kekerasan terhadap anak dapat terminimalisasi,” jelasnya, belum lama ini.

Baca juga:  Kasus HIV/Aids di Sumedang Tiap Tahun Alami Peningkatan

Deden menjelaskan, pengurus PATBM Desa Ungkal yang telah terbentuk dapat proaktif dalam melakukan edukasi.

Selain itu, melakukan berbagai pencegahan kekerasan terhadap anak.

Salah satunya, dengan cara berkolaborasi bersama lembaga kemasyarakatan desa lainnya.

“Kami berharap, PATBM ini lebih proaktif dalam mengedukasi. Sehingga dapat mencegah adanya kekerasan terhadap anak,” katanya.

Jaringan Kelompok Warga untuk Cegah Kekerasan Terhadap Anak

Sementara, Tim Koordinasi PATBM Sumedang Cindy Husena menjelaskan, PATBM adalah gerakan atau jaringan kelompok warga pada tingkat yang bekerja secara terkoordinasi.

Organisasi ini, kata Cindy, merupakan ujung tombak pencegahan kekerasan terhadap anak yang berada di wilayah desa/kelurahan.

Keberadaan PATBM ini, kata Cindy, untuk membangun kesadaran warga.

Baca juga:  Dua Warga Dibacok di Parakanmuncang Sumedang, 1 Tewas

Sehingga, terjadi perubahan sikap dan perilaku yang dapat memberikan perlindungan pada anak.

“Model PATBM dapat lebih berkembang dengan kegiatan terpadu dari promosi dan pencegahan. Guna membangun sinergi melalui jaringan horizontal.”

“Sinergi ini dapat terbangun dengan berbagai elemen yang ada di tingkat desa/kelurahan.”

“Mulai dari perangkat desa/kelurahan, posyandu, PKK, OPD, P2TP2A, karang taruna, dan instansi terkait lain,” sebutnya.

Penulis/Editor: R003