GARUT  

Bupati Garut Waspadai Peredaran Narkoba di Pesisir Pantai

Bupati Garut Waspadai Peredaran Narkoba di Pesisir Pantai
Pelaksanaan acara Penguatan Pelaksanaan Program Desa Pesisir Tangguh Bersinar di Jawa Barat Tahun 2202, di Aula Kecamatan Pameungpeuk, Garut, Rabu (3/8/2022). ist/ruber.id

BERITA GARUT, ruber.id – Bupati Garut Rudy Gunawan mewaspadai peredaran narkoba di wilayah pesisir pantai di Kabupaten Garut.

Rudy menjelaskan, dalam hal ini perlu adanya pembinaan sumber daya manusia (SDM).

Dan dalam pembinaan SDM ini, selain menggunakan promotif, diperlukan juga langkah preventif dan kuratif. Atau, dalam hal penyalahgunaan narkoba adalah penegakkan hukum, maupun rehabilitasi dan pengobatan.

Narkoba, merupakan masalah serius yang menjadi musuh negara dan masyarakat.

Garut Punya Bentang Pesisir Pantai yang Luas

Apalagi, kata Rudy, Kabupaten Garut memiliki daerah yang sangat luas. Sehingga, rentan terjadi penyalahgunaan, maupun penyebaran narkoba. Khususnya, di daerah pesisir pantai di wilayah Garut.

“Karena berdasarkan Dirjen BNN ini, ada pasokan-pasokan tertentu yang ada di daerah pesisir.”

“Terakhir, kita mendengar dan sangat kaget 1 ton sabu ditemukan di perairan Jawa Barat. Yaitu, di daerah Pangandaran,” kata Rudy. Saat memberikan sambutan pada acara Penguatan Pelaksanaan Program Desa Pesisir Tangguh Bersinar (Bersih Narkoba) di Jawa Barat Tahun 2022.

Kabupaten Garut sendiri, dipercaya Badan Narkotika Nasional (BNN) menjadi pusat digelarnya kegiatan ini.

Kegiatan tersebut, dilaksanakan di Aula Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Rabu, 3 Agustus 2022.

Rudy menjelaskan, pihaknya selalu menekankan pentingnya hal yang berhubungan dengan langkah preventif. Dalam rangka mengatasi penyalahgunaan narkoba ini.

Sehingga, pihaknya bersama kepala desa berkomitmen untuk mewujudkan Desa Bersinar. Yaitu dengan melaksanakan secara agresif dan serius.

Baca juga:  Garut Jadi Pilot Project Pembangunan KTN di Jawa Barat

“Nah oleh sebab itu, saya berharap kepada bapak ibu kepala desa yang ada di wilayah Jawa barat, atau saya hanya di Garut saja.”

“Karena, saya Bupati Garut, ini tetap untuk melakukan langkah-langkah konkret di lapangan. Lakukan konsolidasi dengan Bhabinkamtibmas, dengan para Babinsa,” ucapnya.

Rudy menyebutkan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 23/2004. Tentang Pemerintah Daerah, pihaknya berkewajiban untuk perlindungan dan keselamatan bagi seluruh masyarakat Kabupaten Garut yang dibantu oleh instansi-instansi vertikal.

Sehingga, ia sangat senang sekali dengan adanya pelaksanaan acara ini dan menilai bahwa kegiatan ini sangat penting sekali.

“Nah sekarang, kita ingin memberikan perlindungan terhadap mereka yang sudah usianya remaja.”

“Karena sesuatu hal mereka (bisa) terjerumus terhadap penyalahgunaan narkoba. Dan tentu, ini akan menjadi persoalan yang harus didirikan satu kesatuan,” ujarnya.

Pemkab Garut Siap Bersinergi dengan BNN

Rudy menjelaskan, pihaknya senang bisa bersinergi dengan BNN Kabupaten Garut untuk melakukan pendampingan, semua Desa Bersinar.

“Dan hari ini, dilakukan secara konkret, Alhamdulillah dipimpin oleh Pak Jenderal Arif yang akan memberikan penerangan kepada kita semua. Ini dalam rangka penguatan strategi dan bagaimana hal yang berhubungan dengan Desa Bersinar untuk lebih efekti (dan) efesien, menangkal hal yang berhubungan dengan peredaran narkoba,” ucapnya.

Sementara, Kepala BNN Provinsi Jawa Barat, Brigjen M. Arif Ramdhani, menuturkan penguatan desa pesisir bersinar dilaksanakan oleh 6 desa di wilayah Selatan. Mulai Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, Cianjur, Pangandaran, dan Ciamis.

Baca juga:  Pemkab Garut Bentuk Talent Pool Jaring PNS Berkualitas untuk Isi Jabatan Administrator

Di mana, imbuh Arif, output yang ingin dihasilkan dari kegiatan ini, adalah masyarakat di wilayah pesisir bisa mempunyai daya tangkal. Sekaligus, bisa memberikan peringatan terhadap hal-hal yang berbau penyalahgunaan narkoba.

“Makanya, hari ini kita buat semacam penguatan keenam desa yang sudah menjadi desa bersih (dan) tangguh terhadap narkoba. Biar masing-masing, punya rasa memiliki terhadap wilayah di desanya masing-masing,” tuturnya.

Arif berharap, melalui kegiatan ini program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Khususnya, di Kecamatan Pameungpeuk bisa berjalan dengan baik. Sehingga, output Garut Bersih dari Narkoba bisa terlaksana.

Program Desa Pesisir Tangguh Bersinar untuk Gencarkan P4GN

Sementara, Kepala BNNK Garut AKBP Deni Yus Danial menjelaskan, program desa pesisir tangguh bersinar ini. Adalah bagaimana desa dengan masyarakatnya diberikan ruang seluas-luasnya untuk pelaksanaan program P4GN.

Melalui Program Desa Tangguh Pesisir Bersinar ini, ada beberapa unsur yang ingin dicapai. Khususnya, dalam membangun ketahanan di masyarakat. Mulai dari regulasi, pemberdayaan masyarakat hingga edukasi di masyarakat itu sendiri.

Deni menerangkan, untuk mewujudkan Desa Bersinar, Kecamatan Bersinar dan Garut Bersinar harus dilakukan oleh seluruh komponen-komponen bangsa. Dengan bahu-membahu, melaksanakan upaya P4GN.

Untuk program ini sendiri, pada tahun ini, Bupati Garut akan mencanangkan 9 Desa Pesisir Tangguh Bersinar. Sebagai pilot project, di mana salah satunya, adalah Desa Mancagahar yang ada di pesisir.

Baca juga:  Wabup Garut: Salah Satu Cara Bersyukur adalah Bangun Sarana Ibadah

“Jadi Pak Kades tidak sendiri, tapi di depan sebagai ujung tombak pelaksanaan progam didukung oleh berlapis sesuai dengan eskalasinya. Jadi penanggulangan itu harus holistik, terus menerus konsisten, tidak hanya hari ini tapi terus. Dan ini, menjadi program kemandirian desa,” tambahnya.

Pemerintah Desa Mancagahar Sambut Baik Program Desa Pesisir Tangguh Bersinar

Di sisi lain, Kepala Desa Mancagahar Endi, bersyukur karena desanya menjadi salah satu desa di Garut, yang dicanangkan dalam program desa pesisir tangguh bersinar.

Ia menjelaskan, pihaknya siap mendukung dan akan merespons terkait penanggulangan dan pemberantasan narkoba. Terutam di wilayah pesisir pantai di Desa Mancagahar, Garut.

“Kami ini sangat menunggu dari dulu, karena di daerah kami ini sudah mulai jentik-jentiknya. Tapi mudah-mudahan, dengan adanya ini bisa terkikis bisa habis semuanya,” ucapnya.

Selain itu, Endi berharap, untuk Aparat Penegak Hukum (APH). Khususnya, bisa cepat tanggap terhadap laporan yang datang dari desa maupun dari RT dan RW.

“Jangan hanya mengandalkan di bawah saja, karena di bawah itu tadi itu sangat dilematis. Tapi, kalau dari aparat langsung ada kejadian, ada laporan tangkap itu sangat mendukung sekali untuk ditindak lebih lanjut,” jelasnya.